Ciputra Group Akui Penjualan Properti Komersial Turun karena Covid-19

0
912
Reporter: Kristian Ginting

CitraGarden BMW (Ciputra Group) mengakui sektor properti komersial mengalami penurunan penjualan sebagai dampak wabah virus corona. Ditambah lagi kebijakan pembatasan pergerakan manusia membuat pebisnis properti semakin sulit untuk mengembangkan dan menjual produknya.

“Di awal Maret 2020 hingga pertengahan masih ada penjualan. Setelah itu penjualan sangat berkurang, terutama setelah wabah Covid-19 meluas,” tutur pemimpin proyek CitraGarden BMW Gunadi Wirawan saat dihubungi di Jakarta, Senin (6/4).

Gunadi mengatakan, karena dampak virus corona semua sektor bisnis mengalami penurunan, termasuk sektor properti komersial. Dari bisnis properti komersial ada 2 faktor penting yang terlibat di dalamnya.

Pertama itu faktor investor. Dalam situasi saat ini, investor, kata Gunadi, tentu saja berjaga-jaga menunda semua rencana proyek yang seharusnya dilaksanakan pada tahun ini. Investor akan menahan untuk “bermain” sehingga berdampak terhadap penjualan yang melambat (slowdown) alias menurun.

“Faktor kedua itu end user. Sekarang tentu saja tidak akan membeli properti. Bahkan setelah (Covid-19) itu berlalu, kita tidak tahu apakah end user masih mau beli properti atau nggak,” tambah Gunadi.

Baca Juga :   Dorong Pertumbuhan Properti, Sinar Mas Land Luncurkan Portal Properti

Dari situasi yang tidak pasti ini, kata Gunadi, perusahaan akan berupaya melakukan efisiensi di segala sektor. Belanja modal pasti akan ditahan, termasuk belanja operasional. Operasional yang tetap dijalankan itu adalah gaji karyawan.

Gunadi mengakui pada tahun lalu pertumbuhan sektor properti melambat karena beberapa faktor terutama karena pemilihan umum secara serentak. Harapannya setelah semester I 2019, sektor properti akan melaju. Selain karena pemilu yang telah lewat, juga karena sebagian infrastruktur (jalan) sudah mulai beroperasi.

“Situasi ini membuat perusahaan menunda segala hal. Tidak akan jorjoran lagi membangun. Memang harapan kita tadinya tahun ini (properti) agak kencang dibanding 2019. Karena virus corona ini sektor properti komersial ada penurunan penjualan pastinya,” kata Gunadi.

Sebelumnya, data survei Penjualan Properti Residensial Bank Indonesia (BI) pada 2019 menunjukkan perlambatan pertumbuhan sektor properti. Data Kuartal I/2019, misalnya, menunjukkan pertumbuhan positif 23,77% secara kuartal ke kuartal (qtq). Angka ini melambat di Kuartal II/2019 yakni 15,9% (qtq).

Pun demikian dengan Kuartal III/2019 yang menunjukkan survei Penjualan Properti Residensial 16,18% (qtq). Perlambatan ini berlanjut hingga Kuartal IV/2019 yang berada di posisi 16,33% (qtq). Tahun 2020 disebut sebagai tahun harapan untuk bisnis properti, tetapi justru kian terpuruk karena wabah Covid-19.

Leave a reply

Iconomics