Garudafood: Penjualan Kami Terpukul Sekitar 10% karena Corona

0
3800
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk menyebutkan kondisi produksi dan operasional perusahaan berjalan normal walau wabah virus corona sedang merebak. Namun, dari aspek penjualan Garudafood mengakui mengalami penurunan sekitar 10% hingga 15% terutama sejak imbauan pemerintah untuk melaksanakan jaga jarak sosial.

Corporate Communications Head Garudafood Dian Astriana mengatakan, penurunan itu disebabkan beberapa faktor antara lain penutupan kantin-kantin sekolah dan masyarakat yang cenderung berada di rumah karena wabah virus corona. “Produk kami kan biskuit, makanan ringan dan minuman susu serta minuman berbasis cokelat. Saat ini masih belum bisa pulih normal,” kata Dian saat dihubungi di Jakarta, Selasa (7/4).

Agar produk Garudafood tetap menjangkau masyarakat, kata Dian, pihaknya telah bermitra dengan berbagai platform e-commerce seperti Tokopedia dan Shopee. Meski begitu, penjualan dari platform digital belum dapat mencegah penurunan penjualan saat ini.

Menurut Dian, walau perusahaan terpukul karena wabah virus corona, perusahaan tidak akan melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan. Garudafood juga terus berkomunikasi dengan pemerintah melalui asosiasi Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi).

Baca Juga :   Ketua DPR: BLT untuk Pekerja dan UMKM Harus Tepat Sasaran

Dalam komunikasi itu, Garudafood mengusulkan kepada pemerintah agar perusahaan makanan dan minuman mendapat keringanan dan insentif yang bermanfaat bagi industry. Semisal, pembebasan bea masuk impor bahan baku, baik bahan baku maupun packaging materials, serta kemudahan untuk mengimpor barang-barang tersebut agar menjaga ketersediaan bahan baku untuk produksi bisa terjaga.

“Yang kami mintakan ke pemerintah (pembebasan bea masuk dan kemudahan impor) raw material seperti gula kristal rafinasi, garam, terigu, dan bawang putih, serta packaging material seperti karton boks dan lain-lain,” kata Dian.

Leave a reply

Iconomics