Kalbe Farma dan Hetero Kolaborasi Sediakan Obat untuk Pasien Covid-19

0
1440
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) berkolaborasi dengan Hetero, perusahaan farmasi generik terkemuka asal India, untuk meluncurkan obat antivirus Covifor (remdesivir) yang digunakan pasien Covid-19 di Indonesia. Badan Pengawasan Obat dan Makanan Indonesia (BPOM) telah menyetujui produksi obat oleh Hetero ini untuk  penggunaan darurat (EUA).

Menurut Presiden Direktur Kalbe, Vidjongtius produk ini juga hanya diperuntukkan pengobatan pasien Covid-19 yang telah terkonfirmasi oleh laboratorium terutama untuk orang dewasa atau remaja yang dirawat di rumah sakit dengan kondisi yang parah. Obat remdesivir ini diproduksi oleh pabrik milik Hetero di India yang kemudian akan diimpor oleh anak perusahaannya di Indonesia, PT Amarox Global Pharma.

Kemudian, kata Vidjongtius, PT Amarox akan bekerja sama dengan Kalbe untuk pemasaran dan distribusi produk Covifor di seluruh rumah sakit di Indonesia. Adapun produk Covifor siap dipasarkan dan didistribusikan ke seluruh wilayah di Indonesia mulai hari ini melalui jaringan pemasaran dan distribusi Kalbe.

“Kondisi ini kita lakukan secepat mungkin, karena infrastruktur pemasaran dan distribusi Kalbe sudah tersebar di seluruh Indonesia. Kami mengharapkan ketersediaan Covifor bisa dilakukan dalam waktu singkat. Kita berpacu waktu agar layanan kesehatan kepada seluruh pasien covid bisa semaksimal mungkin sehingga juga penyembuhan makin banyak terjadi di semua lokasi,” kata Vidjongtius saat telekonferensi pers, Kamis (1/10).

Baca Juga :   Menteri BUMN Ganti Direksi dan Komisaris ID Food

Vidjongtius menambahkan, kerja sama ini merupakan bagian dari misi perusahaan yang selalu berupaya meningkatkan kesehatan untuk kehidupan lebih baik, terutama di kondisi pandemi Covid-19 saat ini.

“Sebagaimana diketahui, negara kita masih menghadapi pandemi sehingga membutuhkan semua pihak untuk bekerja sama membantu bagaimana penanggulangan, pencegahan dan juga penyembuhan untuk Covid-19 di saat ini ataupun di masa mendatang,” kata Vidjongtius.

Sementara itu, Country Manager PT Amarox Pharma Global (Hetero), Sandeep Sur mengatakan, pihaknya telah memperoleh voluntary non-exclusive license dari perusahaan farmasi asal Amerika Serikat Gilead Sciences Inc. untuk memproduksi dan mendistribusikan remdesivir di 127 negara, termasuk Indonesia dalam rangka memperluas akses ke pengobatan Covid-19.

Sejak meluncurkan produk di India pada bulan Juni, kata Sandeep, perusahaan telah menjual lebih dari 1 juta botol ke pasar global, termasuk di India, dan sebanyak 1 juta pasien telah menggunakan obat ini. Produk ini telah menunjukkan hasil bagus dalam membantu memulihkan pasien yang telah menggunakannya.

“Ini adalah satu-satunya obat yang menunjukkan tingkat kesembuhan yang luar biasa dalam penggunaan darurat. Dari segi keamanan, etika, dan hasil, ini tercermin dari fakta bahwa lebih dari 1 juta botol telah terjual,” kata Sandeep.

Baca Juga :   PR Talk 2021: Webinar Outlook PR Pasca “Game Changer” Vaksinasi Covid-19

Untuk pasar Indonesia, kata Sandeep, Hetero telah menyiapkan sebanyak 200-300 botol yang diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan sepanjang periode bulan Oktober hingga Desember 2020. Kapasitas pabrik obat mereka di India siap untuk meningkatkan skala produksi sesuai dengan kebutuhan pasar di Indonesia.

Obat asal India ini akan ditetapkan seharga Rp 3 juta per botol untuk pasar Indonesia. Harga tersebut, kata Sandeep, karena jumlah yang akan didistribusikan di pasar masih relatif rendah. “Tapi k edepannya, kami akan meninjau kembali harga ketika volume (permintaan) meningkat. Jadi saat ini harga jualnya Rp 3 juta di pasar,” kata Sandeep.

 

Leave a reply

Iconomics