Kresna Insurance Salin Nama Menjadi Maximus Insurance

0
2073
Reporter: Petrus Dabu

Upaya rebrading dilakukan oleh PT Asuransi Kresna Mitra Tbk (Kresna Insurance). Namanya kini diganti menjadi PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (Maximus Insurance) .

Perubahan nama ini sudah disetujui oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSL) yang digelar Jumat (28/8).

Dalam siara pers yang diterima redaksi Iconomics, manajamen tak menjelaskan alasan perubahan nama perusahaan yang bergerak di bidang asuransi umum tersebut.

Hanya saja, belakangan ini nama Kresna di industri asuransi sedang menjadi sorotan karena gagal membayar kewajiban kepada pemegang polis. Tetapi kasus tersebut dialami oleh PT Asuransi Jiwa Kresna (Kresna Life).

Dalam RUPSLB, para pemegang saham juga menyetujui rencana bisnis Perseroan tahun 2020, dan memberikan wewenang kepada Direksi dan Dewan Komisaris untuk melakukan penyempurnaan apabila diperlukan serta menyetujui Rencana Kerja Pemisahan Unit Syariah Perseroan.

“Kami optimistis dengan berbagai rencana Perseroan kedepannya, termasuk rebranding dan repositioning dalam rangka meningkatkan nilai Perseroan. Langkah strategis ini kami ambil untuk menarik calon investor yang akan semakin memperkuat positioning Perseroan. Hal ini menjadi bukti keseriusan Perseroan untuk senantiasa meningkatkan kinerja Perseroan dan kepercayaan seluruh pemangku kepentingan terhadap Perseroan,” ujar Magit Les Denny Tewu, Komisaris Utama Kresna Insurance dalam siaran pers yang diterima Iconomics.

Pepe Arinata, Direktur Utama Kresna Insurance mengungkapkan pada tahun 2019 lalu, Perseroan fokus untuk meningkatkan pendapatan usaha dari premi sebagai perusahaan asuransi yang terus berkembang. Keberhasilan Perseroan dalam implementasi strategi ini dibuktikan oleh peningkatan premi bruto yang signifikan sebesar 77,04% dari Rp343,36 miliar pada tahun 2018 menjadi Rp607,87 miliar pada tahun 2019.

Baca Juga :   Kresna Insurance Gelar Pameran Otomotif dan Properti Secara Virtual

Pendapatan premi bruto ini didominasi oleh segmen usaha kebakaran sebesar Rp401,71 miliar, dan kontributor terbesar kedua ialah segmen usaha kendaraan bermotor sebesar Rp113,91 miliar.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, pendapatan underwriting mencapai Rp175,17 miliar, meningkat sebesar 29.2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hasil underwriting Perseroan meningkat 9,21% atau menjadi sebesar Rp73,22 miliar.

Selain itu, Perseroan juga berhasil melakukan efisiensi sehingga beban usaha dapat ditekan ke angka Rp72,79 miliar di tahun 2019, mengalami penurunan 4,25% dari tahun sebelumnya. Menutup tahun 2019, Perseroan berhasil membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp9,4 miliar.

 

 

Leave a reply

Iconomics