Pertagas dan Pertamina Foundation MoU Kelola CSR

0
670
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

PT Pertamina Gas menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Pertamina Foundation untuk mengelola dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). MoU ini akan menjadi landasan bagi kedua lembaga untuk menjajaki kerja sama lebih lanjut ke depan.

“Kita ingin melakukan studi bersama, sekaligus bertukar informasi terkait pelaksanaan CSR khususnya di Pertagas,” kata Manager Communication Relations dan CSR Pertagas Zainal Abidin melalui keterangan resminya di Jakarta beberapa waktu lalu.

MoU ini ditandatangani secara langsung Direktur Utama Pertagas Wiko Migantoro dengan President Director Pertamina Foundation Agus Mashud di kantor pusat Pertamina. Menurut Zainal, kedua belah pihak sepakat untuk bertukar data dan informasi mengenai potensi kerja sama program-program CSR.

“Pertagas punya RKA CSR, Pertamina Foundation juga memiliki program-program unggulannya. Nah, kita ingin jajaki, apakah progam CSR Pertagas bisa dieksekusi melalui program unggulan yang ditawarkan Pertamina Foundation,” kata Zainal.

MoU ini berlaku sampai dengan 1 tahun dan diharapkan dalam periode itu aka nada suatu bentuk kerja sama yang disepakati kedua belah pihak. Pertagas, kata Zainal, yang merupakan afiliasi dari subholding gas punya 5 pilar program CSR. Kelima pilar itu adalah pendidikan, bidang kesehatan, bidang pemberdayaan masyarakat, sarana dan prasarana, serta pelestarian alam.

Baca Juga :   Finnet dan Posfin Berkolaborasi untuk Tingkatkan Value dan Benefit

Program ini dilakukan di seluruh area operasi Pertagas yang tersebar di 5 area yang berada di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa. Dan hampir 80% dari program ditujukan untuk pemberdayaan masyarakat. Beberapa program CSR di bidang pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Pertagas telah mencapai tahap kemandirian. Di Jawa Timur, misalnya, Pertagas telah berhasil mendampingi puluhan anggota kelompok masyarakat pengasap ikan asap dan petani rumput laut beranjak mandiri.

“Kita juga tengah mendorong kelompok petani di wilayah Cilamaya Jawa Barat untuk menuju ke kemandirian juga,” kata Zainal.

Leave a reply

Iconomics