Pertamina Kembangkan Inovasi Bisnis untuk 4 Program Utama

0
1336

PT Pertamina (Persero) mengembangkan inovasi bisnis untuk memperluas dan memperkuat pelayanan energi kepada masyarakat dengan 4 program utama. Keempat program itu adalah layanan pesan antar (Pertamina Delivery Service – PDS dan Pertamina Lubricant Home Service – PLHS), Pertamina shop (Pertashop), BBM satu harga, dan digitalisasi SPBU.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan, inovasi ini sebagai bentuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan model bisnis secara berkelanjutan. Dari 4 program itu, 2 di antaranya merupakan program penugasan untuk menjangkau masyarakat hingga pedesaan dan wilayah 3T.

Sementara 2 program lainnya untuk memperkuat dan memudahkan pelayanan kepada pelanggan. Di era pandemi Covid 19, kata Fajriyah, Pertamina memperkuat layanan PDS yang saat ini telah melayani penjualan BBM dari 234 SPBU, bright gas di 576 agen LPG dan telah menjangkau 5.930 kecamatan.

“Program PDS dimulai sejak Agustus 2019, namun layanan meningkat tajam sejak kebijakan pembatasan sosial berskala besar di berbagai wilayah. Kami ingin selalu memberikan layanan terbaik dengan mengantarkan kebutuhan BBM dan bright gas langsung ke rumah pelanggan serta layanan antar khusus pelumas yang bekerja sama dengan bengkel,” kata Fajriyah.

Baca Juga :   Sambut New Normal, Bank BNI Perkuat Layanan Digital

Untuk mendekatkan akses layanan produk kepada pelanggan, kata Fajriyah, pihaknya juga terus mengembangkan jumlah outlet BBM, LPG dan pelumas melalui program Pertashop. Hingga Minggu ke-3 Oktober 2020, jumlah Pertashop yang statusnya siap dan sudah beroperasi meningkat hingga 786 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

“Pembangunan Pertashop akan terus berlanjut sampai seluruh kecamatan yang belum memiliki lembaga penyalur BBM dan LPG kecamatan terwujud. Pertamina akan memprioritaskan lembaga desa dan usaha UMKM yang memenuhi kriteria mitra pertashop sebagai pengelola Pertashop, sejalan dengan program ‘Pertamina One Village One Outlet’ sehingga nantinya pemerintahan desa memiliki pusat ekonomi baru,” kata Fajriyah.

Di samping itu, kata Fajriyah, Pertamina juga tetap melanjutkan program BBM satu harga sebagai upaya memperluas jangkauan distribusi BBM hingga wilayah 3T (terdepan, terpencil dan tertinggal). Sepanjang 2020, Pertamina telah mengoperasikan pembangunan BBM satu harga di 21 titik. Ke-21 titik tersebut tersebar di Sulawesi Tengah (2 titik), Sulawesi Selatan (2 titik), Kalimantan Barat (1 titik), Maluku & Maluku Utara (3 titik), Kalimantan Selatan (2 titik), Sumatera Utara (1 titik), Sumatera Selatan (3 titik), Lampung (3 titik) NTB (1 titik) dan Papua (3 titik). Saat ini 62 titik sedang dalam proses pembangunan.

Baca Juga :   Kontrak Baru Adhi Karya Hingga September 2022 Naik 57,3%, Proyek IKN Turut Mendongkrak

“Di tengah kondisi pandemi Covid 19, terdapat beberapa kendala dan keterbatasan dalam proses pembangunan, namun kami senantiasa optimistis akan menuntaskan pembangunan BBM satu harga sesuai target, sehingga target 2020 sebanyak 83 titik dapat mencapai pada akhir tahun,” kata Fajriyah.

Sementara hingga 2024, sesuai peta jalan, Pertamina menargetkan pembangunan BBM satu harga mencapai 500 titik. Hal ini merupakan wujud nyata dari komitmen Pertamina untuk membantu pemerintah dalam mewujudkan energi berkeadilan.

Menurut Fajriyah, dalam rangka menjalankan peran dalam menyalurkan BBM jenis subsidi dan penugasan, Pertamina juga mengupayakan program digitalisasi SPBU terus berlanjut. Saat ini, 100% atau 5.518 SPBU telah memasuki proses integrasi.

“Namun yang datanya telah masuk dalam sistem dashboard SPBU sudah mencapai 5.179 SPBU atau sebesar 95% dan sudah mulai bisa dimonitor. Kami optimistis di akhir tahun ini seluruh SPBU sudah terdigitalisasi,” katanya.

 

Leave a reply

Iconomics