Pertamina Optimistis Capai Target Realisasikan 83 Titik BBM Satu Harga di 2020

0
443

PT Pertamina (Persero) optimistis bisa mencapai target pemerintah untuk merealisasikan bahan bakar minyak (BBM) satu harga di 83 wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) pada 2020. Melalui program “BBM Satu Harga”, Pertamina membangun lembaga penyalur resmi untuk menyediakan premium dan solar sesuai harga yang diatur pemerintah di berbagai kota.

VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, dengan harga BBM yang lebih terjangkau akan berdampak terhadap penurunan biaya transportasi dan operasional. Dengan demikian, bisa mendorong peningkatan perekonomian masyarakat setempat serta berpengaruh pada harga-harga kebutuhan pokok.

“Ini wujud komitmen Pertamina untuk turut serta memajukan perekonomian masyarakat melalui peran strategis Pertamina dalam menyediakan energi yang di seluruh wilayah Tanah Air sesuai dengan prinsip availability, accessibility, affordability, acceptability, dan sustainaibility,” kata Fajriyah dalam keterangan resminya di Jakarta beberapa waktu lalu.

Dalam mewujudkan program tersebut, kata Fajriyah, Pertamina tidak hanya mempertimbangkan aspek profit semata, tetapi bentuk pelayanan untuk negeri. Diakui bahwa mewujudkan program tersebut bukan perkara mudah karena menyangkut proses pembangunan dan operasi lembaga penyalur. Walau begitu, Pertamina berkomitmen mewujudkan program tersebut agar seluruh masyarakat Indonesia dapat menikmati jangkauan energi dengan kualitas dan harga yang sama.

Baca Juga :   Target Vaksinasi 181,5 Juta Orang Diharapkan Tercapai Akhir Tahun Ini

Berdasarkan itu, Pertamina optimistis bisa mencapai target tersebut. Juga karena berkaca dari pencapaian tahun lalu. “Sampai dengan 2019, kami dapat mencapai target sebanyak 160 titik pada Oktober 2019 atau lebih cepat 3 bulan dari yang ditargetkan di Desember 2019. Karena itu, kami yakin pada tahun ini target sebanyak 83 titik BBM Satu Harga dapat tercapai,” kata Fajriyah.

Dari 83 titik yang menjadi target pada 2020, kata Fajriyah, sebanyak 5 lembaga penyalur telah beroperasi sehingga total yang beroperasi saat ini sebanyak 165 penyalur. Sisanya 61 titik dalam proses pembangunan dan 34 titik dalam proses perizinan. Lembaga penyalur tersebut tersebar di beberapa wilayah seperti Sumatera sebanyak 13 titik, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur sebanyak 21 titik, Kalimantan sebanyak 13 titik, Sulawesi sebanyak 7 titik, Maluku 15 sebanyak titik dan Papua sebanyak 14 titik.

“Sepanjang 2020 ini, kami telah mengoperasikan lembaga penyalur BBM Satu Harga di Kabupaten Sigi, Palolo, Sulawesi Tengah sambil paralel kami juga mempersiapkan untuk wilayah lainnya,” katanya.

Baca Juga :   Harga Minyak Mentah Dunia Tinggi, Efisiensi Pertamina Capai US$2,2 Miliar

 

Leave a reply

Iconomics