Tony Wenas: Peradaban, Masa Depan dan Adaptasi Teknologi Digital di Pertambangan

0
640

PT Freeport Indonesia memastikan industri pertambangan terutama tembaga masih akan dibutuhkan generasi muda di masa depan. Pasalnya, semua yang menjadi kebutuhan manusia pada saat ini mulai dari telepon genggam, kulkas, pendingin udara, mobil dan lain sebagainya terbuat dari bahan-bahan pertambangan.

Dengan kata lain, kata Direktur Utama Freeport Indonesia Clayton (Tony) Allen Wenas, produk pertambangan sesungguhnya beriringan dengan peradaban manusia. Karena itu, di masa depan peradaban masih akan membutuhkan industri pertambangan ini di masa depan.

“Soal mobil listrik, misalnya, bahan-bahannya akan membutuhkan tembaga 4 kali lebih besar dibanding mobil konvensional. Pun begitu untuk kereta api, pesawat dan lain-lain semua bahannya dari industry tambang. Tembaga akan dibutuhkan bagi kelanjutan generasi muda ke depan,” kata Tony Wenas dalam acara Kompas Talks bersama Freeport Indonesia bertajuk Mining for Life, Kamis (15/10).

Di samping itu,Tony bercerita, industri pertambangan terutama di Freeport Indonesia bertranformasi dalam hal penggunaan teknologi digital. Freeport saat ini disebut umumnya sudah beroperasi dalam tambang bawah tanah. Dan tambang bawah tanah Freeport ini merupakan terbesar di dunia.

Baca Juga :   6 Perubahan Ini Dinilai Akan Pengaruhi Industri Restoran di 2021

“Kita patut bangga karena itu ada di Indonesia. Ada di Papua,” tambah Tony Wenas.

Dalam hal operasional alat-alat berat, kata Tony, pihaknya lebih banyak mengoperasionalkannya secara robotic. Dikendalikan dari jarak jauh menggunakan sistem digital dengan teknologi kecerdasan buatan (AI).

“Operatornya berada di ruangan yang nyaman berpendingin udara berjarak 10 kilometer dari tambang. Operatornya macam-macam dan sebagian adalah perempuan. Ada orang Papua dan juga orang luar Papua. Inilah adaptasi digital dalam dunia tambang,” kata Tony Wenas.

 

Leave a reply

Iconomics