Ada Corona, Bagaimana Prediksi Investasi Tahun Ini Menurut Allianz?

0
1154
Reporter: Petrus Dabu

Setelah tertekan oleh perang dagang antara Amerika Serikat dan China sepanjang tahun 2019 lalu, tahun ini giliran virus Corona menjadi tantangan baru perekonomian global termasuk Indonesia.

Di tengah kondisi tersebut, PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) melihat produk investasi pada instrumen pendapatan tetap atau fixed income fund masih akan tumbuh positif di tahun ini, meskpun diperkirakan pertumbuhannya tidak sebesar tahun lalu. Sedangkan, instrumen equity fund atau produk berbasis saham sangat tergantung pada seberapa lama wabah virus Corona ini akan bisa diatasi.

Fixed Income pada tahun lalu berjaya karena pasar obligasi yang menjadi underlying-nya tumbuh cukup tinggi. Indeks Obligasi Indonesia naik 13,8% atau hampir 14%. Sedangkan pasar saham (equity) yang mendapat tekanan dari ancaman resesi akibat perang dagang, hanya tumbuh 1,7%.

View kita adalah 2020 itu untuk obligasi masih lebih baik dibandingkan equity. Hanya saja pertumbuhan obligasi itu tidak akan sebaik 2019. Jadi istilahnya adalah kita manage expectation untuk obligasi, walaupun view-nya masih positif,” ujar Ni Made Daryanti, Chief Investment Officer Allianz Life Indonesia di Allianz Tower, Jakarta, Rabu (4/3).

Baca Juga :   Dampak Inflasi Tinggi, Allianz Perkirakan Pendapatan Premi Asuransi akan Menurun

Menurut Ni Made sebelum Corona merebak, awalnya Allianz Life memproyeksikan pasar saham akan bullish pada semester kedua 2020 ini sebagai dampak dari kebijakan omnibus law yang mendorong investasi asing maupun investasi dalam negeri. Tetapi, lanjutnya, setelah Corona merebak, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan sehingga secara year to date (dari awal tahun) hingga akhir Februari IHSG terkoreksi 13,4% ke level 5.400-an. Sedangkan nilai tukar rupiah, setelah menguat 4,4% sepanjang 2019, pada periode Janari-Februari 2020 melemah 2,8%. Sementara di sisi lain, pada periode yang sama Indeks Obligasi naik 2,5%.

“Kita sendiri view-nya adalah Corona ini unpredictable, even vaksinnya saja belum ada 2021. Jadi, tadinya kita positif in second half (pada semester kedua 2020), jadi sekarang kita berubah view-nya untuk melihat dinamika marketnya seperti apa. Jadi bisa dibilang tahun ini adalah worst year untuk kita semua,” ujarnya.

Bagaimana kinerja Fund Milik Allianz Life?

Allianz Life memiliki 60 fund atau produk investasi. Sebanyak 23 diantaranya adalah unit link fund.
Meta Dewi Permata Lakhsmi, Head of Investment Communication Allianz Life Indonesia mengatakan pada 2019 lalu semua fund atau produk investasi milik Allianz mencatatkan kinerja yang positif dibandingkan tahun 2018.

Baca Juga :   Allianz Life Indonesia Bersama QNB Indonesia Luncurkan 2 Produk yang Membidik Nasabah Affluent

Pertumbuhan imbal hasil (return) yang terbesar terjadi pada fund dengan underlying obligasi. SmartLink Rupiah Fixed Income Fund, misalnya mencatatkan imbal hasil 10,88%. Selain itu, fund yang juga tumbuh tinggi adalah SmartLink Dollar Managed Fund yang pada 2019 lalu memiliki imbal hasil 13,04%.

“Ini memperlihatkan bahwa fund-fund di Allianz itu sinergi dengan apa yang terjadi di market, sesuai dengan kondisi yang ada di pasar. Tahun 2019 pasar positif untuk obligasi itu terbukti juga terlihat dengan return yang diberikan oleh fund-fund di Allianz,” ujar Meta.

Sedangkan imbal hasil pada fund berbasis equity atau saham, meski positif, tetapi tidak sebesar imbal hasil pada fund berbasis obligasi. SmartLink Rupiah Equity Fund misalnya, imbal hasilnya sebesar 4,17%. Meski tidak terlalu tinggi, tetapi Allianz Life mampu menjaga performance-nya di atas kinerja IHSG yang pada tahun lalu tumbuh 1,7%.

Leave a reply

Iconomics