Aprindo: Masyarakat Tak Perlu Belanja Berlebihan karena Virus Corona

0
405
Reporter: Leo Farhan

Asosiasi Pedagang Ritel Indonesia (Aprindo) mengimbau masyarakat agar tidak panik dalam menghadapi isu virus corona di Indonesia. Jangan karena isu itu masyarakat jadi panik sehingga mendorong mereka belanja kebutuhan sehari-hari secara berlebihan di toko retail modern.

“Tindakan tersebut tidak seharusnya terjadi karena ini justru membuat kepanikan/fobia baru lainnya. Sehingga seluruh kebutuhan masyarakat tetap dapat terpenuhi dan tercukupi dengan baik,” kata Ketua Umum Aprindo Roy N. Mandey dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu.

Di sisi lain, Roy juga mengimbau agar peretail yang menjadi anggota Aprindo agar terus dan tetap melayani kebutuhan masyarakat. Juga mengambil tindakan atau kebijakan yang dinilai perlu untuk memastikan kebutuhan masyarakat dapat terlayani dengan baik.

Sementara itu, Ketua Umum Himpunan Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budiharjo Iduansjah mengatakan, kondisi pusat perbelanjaan saat ini masih tergolong ramai dan cenderung mengalami peningkatan. Padahal pemerintah lewat Kementerian telah mengimbau masyarakat untuk menghindari pusat keramaian sementara ini.

“Belum terlihat ya, masih ramai dan stabil, dan cenderung ada peningkatan belanja ke mal,” kata Budi saat dihubungi wartawan The Iconomics.

Budi menuturkan, kecenderungan peningkatan kunjungan ke pusat perbelanjaan lantaran pegawai dan pekerja baru saja menerima upah bulanan. Meski begitu, Budi mengimbau masyarakat agar tidak panik dalam menghadapi isu virus corona sehingga tidak mendorong mereka berbelanja secara berlebihan.

Baca Juga :   Dampak Pandemi Covid-19, Kinerja MAP Melorot di Semester I

“Ya saat ini kan pas (tanggal) gajian. Sehingga memang (terlihat) banyak antrean. Kami harapkan semua pihak membeli kebutuhan itu secukupnya, tidak perlu panik,” kata Budi.

Sekjen Hippindo Haryanto Pratantara juga ikut menimpali bahwa pemasok barang kebutuhan memastikan stok saat ini mencukupi dan akan mengisi apabila terjadi kekosongan. Disebutkan Haryanto kepanikan berbelanja hanya fenomena sementara walau sebenarnya tindakan demikian tidak diperlukan.

“Kalau sekarang kosong, ya itu karena memang ada lonjakan di luar kebiasaan, sehingga membutuhkan jeda waktu untuk mengisi kekosongan tersebut, semua rekan-rekan pemasok dan retail sudah memastikan stok sangat mencukupi dan segera mengisi kekosongan tersebut,” kata Haryanto.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto telah mengumumkan ditemukan 2 orang yang terinfeksi virus corona di Indonesia. Keduanya telah mendapat perawatan secara intensif di Rumah Sakit Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara.

Leave a reply

Iconomics