Dampak Covid-19, Industri Daur Ulang Plastik Terpukul, 63 Ribu Pekerja Dirumahkan

0
747

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebutkan industri daur ulang plastik terpukul hebat akibat wabah virus corona yang melanda Indonesia. Karena itu, diperkirakan 63 ribu pekerja langsung di industri itu akan dirumahkan untuk sementara ini.

Direktur Jenderal Industri Kimia Farmasi dan Tekstil Kemenperin Muhammad Khayam mengatakan, jumlah pekerja langsung dalam industri daur ulang plastik mencapai sekitar 120 ribu. Sementara pekerja informal di industri ini seperti pemulung dan lain sebagainya mencapai 3,3 juta orang.

“Hingga April 2020, sebanyak 63 ribu tenaga kerja langsung di sektor industri ini telah dirumahkan,” kata Khayam beberpa waktu lalu.

Selama pandemi Covid-19 berlangsung, utilisasi produksi hanya mencapai 30%-40%. Rendahnya utilisasi daur ulang plastik tersebut karena permintaan terhadap produknya turun baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri.

Di dalam negeri, misalnya, kebutuhan barang plastik menurun tajam selama pandemi Covid-19. Juga karena kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar yang teah diterapkan di beberapa kota besar.

Selain berdampak terhadap penurunan permintaan, harga bahan baku plastik virgin menurun karena rendahnya harga minyak bumi yang beberapa waktu lalu sempat menyentuh harga negatif per barel. Dengan demikian, penggunaan bahan baku plastik daur ulang tidak lagi ekonomis.

Baca Juga :   Tinjau Vaksinasi di Tambora, Jakbar, Ketua DPR Pesan ke Warga untuk Ikut Tekan Covid-19

“Untuk dapat bertahan dari kondisi tersebut, industri daur ulang plastik nasional memerlukan dukungan nyata dari pemerintah,” kata Khayam.

Sebelum wabah virus corona ini, industri daur ulang plastik juga telah mengalami penurunan permintaan karena pelarangan penggunaan kantong belanja plastik sekali pakai di berbagai daerah. Industri daur ulang plastik di Indonesia saat ini terdiri atas 600 industri besar dan 700 industri kecil, dengan nilai investasi mencapai Rp 7,15 triliun dan kemampuan produksi sebesar 2,3 juta ton per tahun.

Nilai tambah yang diciptakan sektor industri daur ulang plastik mencapai lebih dari Rp 10 triliun per tahun dan realisasi ekspor produk turunan daur ulang plastik pada 2019 mencapai US$ 141,9 juta. Sektor industri daur ulang plastik memasok 16% kebutuhan bahan baku industri plastik hilir atau sekitar 1,2 juta ton per tahun dari kebutuhan bahan baku sebesar 7,2 juta ton per tahun.

Pasokan bahan baku daur ulang dalam negeri sekitar 913 ribu ton dan impor bahan baku daur ulang plastik pada 2019 sebesar 195 ribu ton. Di beberapa negara maju seperti Eropa telah mewajibkan industri menggunakan unsur daur ulang dalam kemasannya, namun di Indonesia plastik daur ulang belum banyak digunakan industri.

Baca Juga :   Sandiaga: Pelaku Usaha Dituntut Beradaptasi dan Memanfaatkan Teknologi di Masa Pandemi

 

 

Leave a reply

Iconomics