Dampak Covid-19, PT Ciptadana Asset Management Tunda Pembayaran Keuntungan DIRE Ciptadana Properti

0
2076
Reporter: Petrus Dabu

PT Ciptadana Asset Management (CAM) menunda pembayaran keuntungan untuk produk investasi DIRE Ciptadana Properti Perhotelan Padjajaran (XCIS) karena bisnis yang menjadi underlying produk tersebut terdampak kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk mengendalalikan Covid-19. Penundanaan pembagian keuntungan dilakukan hingga 11 Agustus 2020.

DIRE Ciptadana Properti Perhotelan Padjajaran (XCIS) memiliki aset berupa Salak Padjadjaran Hotel yang berlokasi di daerah Bogor, Jawa Barat. Hotel ini berhenti beroperasi sejak 1 April lalu hingga 15 Mei sebagai respons atas kebijakan pemerintah pusat melakukan social/physical distancing dan kebijakan PSBB dari Pemerintah Kota Bogor.

“Selama terdampak pandemi kondisi keuangan penyewa aset mengalami gangguan cash flow perusahaan sehingga akhirnya pada pertengahan Mei 2020 penyewa mengajukan permohonan kepada XCIS untuk menunda pembayaran sewa kuartal I. Dengan belum didapatnya pendapatan dari penyewa maka XCIS tidak mendapat melakukan pembayaran dividen XCIS kepada pemegang saham,” jelas Rianty Komarudin, Direktur Utama PT Ciptadana Asset Management dalam keterangan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (26/5).

Baca Juga :   Gojek Upgrade Layanan Semasa PSBB

Salak Padjadjaran Hotel dibuka kembali pada tanggal 15 Mei 2020 dan beroperasi penuh dengan disertai program marketing untuk menjaring tamu hotel dan diversifikasi penjualan produk seperti delivery F&B.

“PT CAM selaku Manajer Investasi dari XCIS telah melakukan mitigasi risiko untuk mengatasi kejadian yang sama di kemudian hari dan melakukan langkah-langkah preventif untuk mencegah terjadinya penundaan pembayaran dividen di kemudian hari. Langkah-langkah tersebut telah didiskusikan dengan penyewa yang memastikan hal ini tidak akan terulang lagi dan kelangsungan usaha aset maupun XCIS dapat berjalan sesuai dengan perjanjian dan peraturan yang ada,” jelasnya.

Leave a reply

Iconomics