Dampak Virus Corona, Permintaan Tekstil Turun Tajam

0
532
Reporter: Leo Farhan

Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menyebut permintaan pasar atas tekstil banyak yang dibatalkan sebagai dampak dari wabah virus corona. Karena itu, permintaan tekstil pun anjlok bahkan membuat perusahaan terancam merumahkan karyawannya.

“Permintaan menurun dengan sangat tajam. Bahkan sejumlah komitmen permintaan berjalan, ditunda bahkan dibatalkan,” kata Ketua Umum API Jemmy Kartiwa di Jakarta, Senin (23/3).

Jemmy menuturkn, kondisi tentu saja akan berdampak dalam jangka panjang sehingga mungkin akan mengubah utilisasi industri tekstil. Secara simultan juga berdampak terhadap produktivitas dan siklus perekonomian industri tekstil dan produk tekstil.

Walau demikian, kata Jemmy, perusahaan tekstil masih tetap beroperasi secara penuh dan belum ada opsi untuk memecat karyawan akibat perekonomian yang mulai lesu. “Masalah PHK sampai hari ini sih industri tekstil anggota kita yang kita pantau masih berjalan full. Tapi mungkin kita ini tiap minggu, tiap hari perubahannya juga cukup cepat. Kita lihat juga pangsa pasar dalam negerinya sampai sejauh mana,” kata Jemmy.

Jemmy mengatakan, pihaknya masih terus mengamati kemampuan para pelaku industri tekstil dan produknya, baik yang ada di luar asosiasi maupun yang berada di bawah asosiasi. Soalnya kemampuan ini akan menentukan keberlangsungan industri di masa depan

Baca Juga :   Sterilkan Kantor dari Corona, Kantor Facebook London Tutup Sementara

“Ya tentunya kita akan lihat sejauh mana kemampuan teman-teman, stoknya bagaimana, termasuk cash flow-nya. Memang PHK ini sangat dilematis dan kita sebagai anggota API sangat hindari terjadinya PHK. Sampai hari ini (kegiatan industri) masih jalan full,” kata Jemmy.

Leave a reply

Iconomics