Diamandemen, Harga Akuisisi Bank Permata oleh Bangkok Bank Turun

0
539
Reporter: Petrus Dabu

Nilai akuisisi saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) oleh Bangkok Bank Public Company Limted (Bangkok Bank) diturunkan dari 1,77 x book value menjadi 1,63 x book value.

Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, penurunan harga akuisisi ini terjadi setelah PT Astra International Tbk (ASII), Standard Chartered Bank dan Bangkok Bank melakukan amandemen terhadap Conditional Share Purcahese Agreemen (CSPA) yang telah dibuat pada 12 Desember 2019.

Dalam persetujuan penjualan saham bersyarat sebelumnya itu, Astra dan Standard Chartered Bank akan menjual semua sahamnya kepada Bangkok Bank dengan harga pembelian 1,77 x book value Bank Permata berdasarkan nilai buku terakhir sebelum penyelesaian transaksi.

Harga pembelian itu kemudian diamandemen pada 20 April 2020, dimana harga pembelian menjadi 1,63 x book value Bank Permata berdasarkan nilai buku yang diterbikan pada periode yang berakhir 31 Maret.

Namun, perubahan harga sebagaimana diatur dalam Amendement Letter bergantung pada penyelesaian transaksi, apakah terjadi pada atau sebelum 30 Juni 2020.

“Jika hal tersebut terjadi, maka Amandement Letter secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku sehingga ketentuan yang berlaku adalah sesuai dengan CSPA,” tulis Bank Permata dalam keterbukaan informasi pada Rabu (22/4).

Baca Juga :   Lewat Digitalisasi, Bank Permata Hadirkan Solusi Perbankan untuk Nasabah

Per 31 Maret lalu, jumlah saham Astra dan Standard Chartered Bank di Bank Permata sama yaitu masing-masing sebesar 12.495.714.666 atau 44,56%. Sedangkan sisanya, sebayak 3.051.309. 873 atau 10,88% adalah pemegang saham publik atau masyarakat. Dengan demikian total semuanya 28.042.739.205 lembar saham.

Lantas berapa harga per saham dari akusisi ini? Untuk mengetauinya secara persis, harus tersedia data nilai buku per 31 Maret 2020. Namun, karena laporan keuangan kuartal pertama 2020 belum dirilis, maka sebagai gambaran bisa menggunakan data laporan keuangan per 31 Desember 2019. Hasil perhitungan ini hanyalah gambaran bukan mencerminkan harga dan nilai yang sebenarnya.

Per 31 Desember lalu, jumlah aset Bank Permata setelah dikurangi liabilitas adalah sebesar Rp 24,04 triliun. Jumlah ekuitas juga tercatat sebesar 24,04 triliun. Dalam hal ini, secara sederhana nilai buku (book value) diartikan sebagai aset dikurangi liabilitas atau juga sebagai ekuitas.

Bila nilai buku mengacu pada ekuitas pada 31 Desember, maka total nilai pembelian saham Astra dan Standard Chartered Bank oleh Bangkok Bank sebesar Rp 42,55 triliun berdasarkan CSPA 12 Desember 2019. Tetapi bila menggunakan Amendement Letter 20 April, dengan mengacu pada nilai ekuitas 31 Desember, maka nilai pembeliannya sebesar Rp 39,18 triliun.

Baca Juga :   Grup Modalku Akuisisi Layanan Pembayaran CardUp

Dengan menggunakan ekuitas 31 Desember 2019, bila harga akusisi Bank Permata adalah 1,77x book value, maka harga per sahamnya diperkirakan sebesar Rp 1.517,19 per saham. Sedangkan, bila harganya adalah 1,63 x book value, maka harga per sahamnya adalah Rp 1.397,18 per saham

Pada Rabu (22/4), harga saham Bank Permata di kisaran Rp 1.215 per saham.

Leave a reply

Iconomics