Mengenal Metode Growth Hacking Dalam Bisnis Startup

0
81
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Growth hacking. Istilah yang cukup populer untuk perusahaan rintisan (startup) baik di bidang teknologi, industri kreatif maupun industri lainnya. Growth hacking dinilai sebagai metode yang dapat mempercepat pertumbuhan perusahaan rintisan.

Menurut Co-founder Inspigo Yoris Sebastian, umumnya orang-orang keliru dalam memahami metode growth hacking. Sebelum membahas lebih jauh terutama dalam penerapannya, maka perlu diketahui apa itu growth hacking. Ia adalah proses eksperimen cepat yang melibatkan jalur-jalur pemasaran, pengembangan produk, segmentasi penjualan, dan unsur-unsur bisnis lain untuk menemukan cara menumbuhkan produk yang paling efisien.

Proses ini acap digunakan para perusahaan berbasis teknologi atau digital untuk mempercepat pertumbuhan pengguna layanan/platform serta meningkatkan kesadaran pasar pada produk secara pesat. Kembali kepada Yoris Sebastian. Dalam metode growth hacking, kata Yoris, sebenarnya terdapat prinsip 3A dan 3R.

Salah satu prinsip tersebut dan prinsip yang paling diperhatikan mayoritas orang adalah soal awareness. Walau sebenarnya terdapat beberapa langkah lainnya yang harus ditempuh selain memperoleh awareness yakni acquisition dan activtiation.

Growth hacking itu bereksperimen secara cepat, melihat tentang awareness, kemudian acquisition-nya yang ketiga activation-nya. Jadi setelah orang sudah diberikan awareness akan produk dan diakuisisi kemudian perlu di activate juga jangan cuma daftar terus nggak dipakai lagi,” tutur Yoris di Jakarta, Selasa (3/3).

Baca Juga :   BI Optimistis Bisa Redam Dampak Covid-19, Pertumbuhan 2020 Sekitar 2,3%

Selain melakukan prinsip 3A, lalu berlanjut ke prinsip 3R yang menyangkut retention. Dengan berhasil mempertahankan pengguna untuk terus menggunakan produk atau layanan perusahaan, maka revenue akan datang. Itu tercermin pada fenomena freemium yang terlihat di industri kreatif digital dimana layanan awal pemakaian ditawarkan secara gratis, lalu sesudahnya membayar untuk menggunakan produk secara lebih lanjut atau mendapatkan akses terhadap fitur-fitur produk lainnya (premium).

“Dan yang terakhir adalah referral, Anda puas Anda refer (membagi rujukan). Kalau ngomong itu, Inspigo dari awal sudah main referral,” kata Yoris.

Terkait penerapan prinsip 3A dan 3R ini, menurut Yoris, prinsip tersebut tidak harus diterapkan secara berurutan. Justru bisa dijalankan secara bersamaan. “Jadi enaknya growth hacking itu tidak bisa pakai plan yang pasti, harus bereksperimen secara cepat singkat dan melihat responsnya. Begitu konsumen pengen bayar, di situlah kita siap-siap dan itu (prinsip 3A dan 3R) berjalan secara bersamaan,” kata Yoris.

Leave a reply

Iconomics