Metrodata Bagi Dividen 22,7% dari Laba Bersih

0
498

PT Metrodata Electronics Tbk (Metrodata) memutuskan bagikan dividen sebesar total Rp81,03 miliar atau 22,7% dari laba bersih tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp357 miliar. Keputusan tersebut diambil saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2019.

“RUPS Tahunan telah memutuskan pembagian dividen, yang tentunya didukung atas keberhasilan MTDL dalam meraup laba bersih pada tahun 2019, serta tidak terlepas dari kinerja yang dihasilkan oleh seluruh pemangku kepentingan,” kata Presiden Direktur Metrodata Susanto Djaja dalam siaran pers.

Susanto mengatakan Metrodata terus berupaya bertransformasi menjadi digital solution & distribution company, serta menunjukkan keunggulannya dalam menjawab berbagai tantangan dan kebutuhan terkait transformasi digital di banyak sektor. Emiten dengan kode MTDL ini menyatakan terus memperluas dan mempertajam kompetensi inti MTDL dalam mendukung pemerintah memasuki industri 4.0 di Indonesia melalui dua lini usaha utama di bidang distribusi perangkat keras dan piranti lunak, serta lini usaha solusi dan konsultasi MTDL.

Pada tahun 2020, unit bisnis distribusi akan melanjutkan penambahan kerja sama dengan mitra baru untuk produk-produk teknologi informasi komunikasi (TIK), terutama IoT, gaming, dan IT security. Selain itu, Perseroan juga memasarkan produk home appliance, seperti blender, shaver, vacuum cleaner, dan lain sebagainya.

Baca Juga :   CIMB Niaga Bagi Dividen Rp1,39 Triliun

“Strategi ini kami lakukan agar rangkaian produk dan jasa yang disalurkan melalui jaringan distribusi MTDL yang terbukti bertahan selama 45 tahun ini semakin lengkap lagi,” ujar Direktur MTDL Randy Kartadinata.

Randy mengatakan MTDL mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp 94,3 miliar pada kuartal I-2020, atau naik 10,1% (YoY) dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp85,6 miliar. MTDL juga membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 4,9% (YoY) dari Rp3,2 triliun di kuartal I-2019 menjadi Rp3,4 triliun di kuartal I-2020.

MTDL juga mampu membukukan pertumbuhan penjualan di unit bisnis solusi & konsultasi sebesar 15,4% dan unit bisnis distribusi sebesar 1,4%. Pertumbuhan tersebut didukung dengan adanya upaya diversifikasi yang dilakukan masing-masing unit bisnis, sumber daya manusia, serta manajemen yang baik dalam proses penjualan, pelaksanaan implementasi, dan proses penagihan.

Pada kuartal II-2020, dampak pandemi Covid-19 lebih dirasakan pada unit bisnis distribusi Perseroan, karena sebagian toko pelanggan tutup khususnya di Jabodetabek dan pulau Jawa, namun sebagian dari toko tersebut masih melakukan penjualannya melalui online. Sementara penjualan kepada para pelanggan di luar pulau Jawa masih berjalan dengan baik.

Baca Juga :   Bank Jatim Alokasikan 52,58% Laba Bersih Tahun 2019 Sebagai Dividen

Namun unit bisnis Solusi & Konsultasi Perseroan yang menjual produk-produk TIK kepada banyak perusahaan di Indonesia masih bertumbuh, sejalan dengan dukungan untuk memastikan kemampuan para karyawan dari perusahaan pelanggan untuk bekerja di rumah. Para pelanggan utama dari bisnis Solusi & Konsultasi Perseroan berasal dari industri perbankan, telekomunikasi dan lainnya yang sebagian besar tidak terlalu terdampak terhadap pandemi Covid-19 ini.

Leave a reply

Iconomics