Penjualan ORI017 Cetak Rekor untuk Nominal dan Jumlah Investor

0
468
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan telah melaksanakan penetapan hasil penjualan Obligasi Negara Retail seri ORI017 sebesar Rp 18,33 triliun.

Dana tersebut akan dipergunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan APBN 2020, termasuk untuk program penanggulangan dan pemulihan dampak pandemi Covid-19.

Penerbitan ORI017 ini memecahkan rekor penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) Retail tertinggi sejak dijual secara online pada 2018, baik secara nominal (51,48% lebih tinggi dibandingkan realisasi penjualan SR012 senilai Rp 12,14 triliun) maupun jumlah investor yang mencapai 42.733 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 23.949 orang atau 56% dari total investor merupakan investor baru.

Menurut Plt. Direktur Surat Utang Negara DJPPR Deni Ridwan, pencapaian tersebut menunjukkan bahwa animo masyarakat, terutama generasi muda semakin menguat karena literasi literasi keuangan kian meningkat.

“Harapannya dengan generasi muda semakin melek investasi semakin tinggi literasi keuangannya, ke depan sebagai bangsa kita bisa semakin mandiri dalam pembiayaan untuk pembangunan,” kata Deni saat menghadiri acara diskusi secara daring, di Jakarta, Senin (13/7).

Baca Juga :   Komisi XI DPR dan Kemenkeu Setujui PMN Tunai dan Non-Tunai ke Sejumlah BUMN, Apa Saja?

Menurut Deni, ada 3 aspek penting yang mempengaruhi animo masyarakat untuk berinvestasi pada SBN ritel seri ORI017. Pertama, aspek keamanan, di mana ORI merupakan produk investasi yang diterbitkan pemerintah sehingga terjamin dari pembayaran pokok dan pembayaran kupon serta dengan imbal hasil cukup menarik.

Kedua, kata Deni, dari aspek kenyamanan. Meski masih dalam kondisi pembatasan sosial, proses pemesanan SBN retail dapat dilakukan secara online. Aspek ketiga terkait kepedulian sosial masyarakat yang semakin meningkat di masa sulit pandemi ini.

“Kita tahu di masa pandemi ini justru kepedulian masyarakat semakin tinggi. Dan ini bentuk dukungan masyarakat bergotong royong dengan pemerintah untuk mengatasi dampak pandemi covid ini,” kata Deni.

Dalam masa penjualan ORI017, kata Deni, terdapat berbagai tren menarik terkait komposisi investor instrumen keuangan milik negara ini. Semisal, 43% dari total investor ORI017 terdiri atas kalangan muda generasi Z (1%) dan milenial (43%). Rata-rata nilai pemesanan untuk investor generasi Z mencapai Rp 320 juta per investor sementara untuk investor milenial mencapai Rp 188 juta per investor.

Baca Juga :   Berdiri Selama 6 Tahun, Visa Foundation Klaim Dukung Lebih dari 4 Juta UKM di 60 Negara Termasuk Indonesia

“Jangan-jangan generasi Z yang menyalip milenial dalam sisi rata-rata investment per investor karena peran dari ibu-ibu yang mengalihkan dari atas namanya dialihkan ke atas nama anak-anaknya, sehingga kelihatan jumlah pemesanan per investor generasi Z langsung melejit mengalahkan generasi milenial, ini baru analisa kita dengan data yang menarik ini,” kata Deni.

Deni menambahkan, generasi baby boomers masih mendominasi secara volume pemesanan yang mencapai Rp 7,4 triliun atau 41% dari total pemesanan ORI017. Sementara itu, dari sisi profesi, pegawai swasta merupakan golongan investor terbesar di mana 37% dari total investor ORI017, kemudian terdapat golongan wiraswastawan sebesar 27% dan ibu rumah tangga sebesar 9%.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Leave a reply

Iconomics