Peringkat dan Outlook Utang Jadi Negatif, Begini Penjelasan PLN

0
570
Reporter: Petrus Dabu

Lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor’s (S&P) merevisi peringkat dan outlook utang PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)  dari semula BBB dengan outlook stable menjadi BBB dengan outlook negative.

Sekretaris Perusahaan PLN Adi Setiawan menjelaskan penurunan outlook PLN  merupakan kelanjutan dari penurunan sovereign rating lndonesia dari stable menjadi negative. Karena, hingga saat ini rating PLN masih disetarakan dengan pemerintah oleh S&P.

“Revisi outlook PLN merefleksikan sensitivitas terhadap rating lndonesia mempertimbangkan kedekatan yang erat dan 100% kepemilikan oleh Pemerintah,” ujar Adi dalam penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (14/5).

Adi mengatakan metodologi S&P menganggap PLN sebagai Government-Related Entities (GRE). Pemerintah akan memberikan dukungan kepada GRE untuk dapat memenuhi kewajiban finansialnya tepat waktu, oleh karena itu GRE akan mengikuti outlook atau rating dari Pemerintah.

Lebih lanjut Adi menjelaskan dalam menyikapi situasi ini, PLN menyadari betul pentingnya faktor likuiditas untuk going concern perusahaan dan meningkatkan rating assessment bagi PLN. Penguatan likuiditas telah dilakukan PLN dengan berbagai langkah kongkrit, antara lain melakukan optimasi Capex dan Opex, penguatan working capital dan memastikan ketersediaan likuiditas valas dan rupiah yang memadai.

Baca Juga :   PLN Jelaskan Penyebab Pembayaran Tagihan Listrik Pelanggan Terkendala

Selain itu, upaya lain yang dilakukan PLN adalah melalui financial risk management, mengupayakan pembayaran kompensasi oleh Pemerintah dan langkah kongkrit lainnya.

“Diharapkan dengan diterapkannya langkah-langkah ini dapat memperkuat likuiditas perusahaan, menurunkan risiko dan memperbaiki rating assessment  bagi PLN,” tutup Adi.

Leave a reply

Iconomics