Presiden Jokowi: Tahun 2020 Momentum Buat OJK Bersihkan Pasar Modal dari Manipulator

0
96
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengatakan bahwa tahun ini merupakan tahun bagi para Otoritas Bursa, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk membersihkan pasar bursa efek dari praktik-praktik jual-beli saham yang tidak benar dan para manipulator. Pernyataan tersebut Presiden tandaskan saat pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia, pada Kamis (2/1/2020) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Tahun 2020, saya harapkan dapat menjadi momentum bagi OJK, bagi BEI, untuk mencanangkan tahun pembersihan pasar modal dari para manipulator,” kata Presiden Jokowi.

Ia mengatakan bahwa praktik-praktik yang tidak benar seperti gorng menggoreng saham dan penipuan (fraud) semestinya tidak lagi dibiarkan dan agar diberi tindakan yang keras demi menjaga kepercayaan masyarakat atas integritas pasar saham negara.Praktik goreng saham yang menimbulkan korban dan kerugian tidak boleh ada lagi, berikan perlindungan ke investor. Manipulasi pasar dan transaksi keuangan yang menjurus pada fraud dan kriminal harus ditindak dengan tegas.

Selain itu, Jokowi juga mendorong OJK dan BEI untuk memanfaatkan momentum dari tahun lalu ke tahun ini guna membangun ekosistem pasar saham yang baik, bersih, dan transparan, guna mempertahankan integritas dan kepercayaan pasar modal.  Di saat yang sama, Jokowi juga memberikan apresiasi atas kinerja pasar modal untuk tahun 2019 lalu, terutama atas prestasi Indonesia yang mencatatkan peringkat pertama bagi pasar saham dan obligasi antara negara-negara dengan pasar berkembang (emerging markets), mengalahkan negara-negara seperti Tiongkok dan Brazil.

Baca Juga :   29 Nama Lolos Seleksi Calon ADK OJK Tahap III

Untuk 2019, Indonesia juga menempati peringkat pertama jumlah perusahaan yang mencatat penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) di kawasan Asia Tenggara dan peringkat ketujuh di seluruh dunia, dengan jumlah sebanyak 55 perusahaan. Penggalangan dana melalui bursa pun mencapai Rp877 triliun untuk 2019.

Leave a reply

Iconomics