PT PP Presisi Siapkan Belanja Modal di Bawah Rp 1 T di 2020

0
780
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

PT PP Presisi Tbk menyiapkan anggaran belanja modal di bawah Rp 1 triliun pada tahun ini. Lewat anggaran demikian, perusahaan ini menargetkan pertumbuhan sebesar 20% dibanding tahun lalu dari segi perolehan kontrak baru serta pendapatan perseroan.

“Kami menargetkan pertumbuhan 20% dari sisi perolehan kontrak dan revenue. Sebagai gambaran, capex tidak akan terlalu besar, mungkin di bawah Rp 1 triliun,” kata Direktur Keuangan PP Presisi Benny Pidakso setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa di Jakarta beberapa waktu lalu.

Dikatakan Benny, anggaran belanja akan digunakan untuk investasi alat berat sebagai pendukung sektor konstruksi dan sektor pertambangan. Di sektor pertambangan, perseroan akan menjajaki sektor infrastruktur pertambangan di 2020 melalui anak usahanya PT Lancarjaya Mandiri Abadi terutama di sektor batu bara dan nikel.

“Menyangkut diversifikasi bisnis, memang anak usaha akan kami dorong ke sektor mining terutama di batu bara dan nikel,” kata Benny.

Langkah diversifikasi ini, kata Benny, tidak hanya berlandaskan pada bisnis saat ini, tapi juga merujuk kepada situasi pasar. Pasar infrastruktur sektor pertambangan saat ini disebut sangat potensial sehingga perusahaan tidak hanya fokus proyek di bidang konstruksi umum seperti jalan tol.

Baca Juga :   Jurus Menteri Erick Efisienkan BUMN, Anak dan Cucu BUMN

Perusahaan juga akan fokus di proyek infrastruktur yang mendukung sektor pertambangan seperti pembangunan jalan angkut khusus batu bara dan pelabuhan. Bahkan beberapa kontraktor raksasa di Indonesia, kata Benny, sudah mulai membahas kontrak dengan PP Presisi untuk mengembangkan infrastruktur di area pertambangan tiap-tiap perusahaan.

Proyek itu semisal, pengembangan infrastruktur menyangkut pembangunan jalan angkut khusus batu bara serta pembangunan fasilitas seperti pelabuhan. Meski demikian, Benny tidak mau menyebutkan nama perusahaan batu bara yang ingin bekerja sama dengan PT PP Presisi.

Soal proyek, menurut Benny, perusahaannya akan tetap mengutamakan pekerjaan dari usaha induk. “Kami tetap memprioritaskan dari grup karena kami tumbuh besar karena kelompok, jadi dari grup akan kami prioritaskan. Kalau dari kelompok hampir 50%. Tapi tahun ini akan lebih dari 50% dari luar kelompok. Mungkin bisa sampai 60%,” kata Benny.

Leave a reply

Iconomics