Sejumlah Perusahaan Tambah Kepemilikan Saham di Perusahaan Terbuka

0
190
Reporter: Petrus Dabu

Harga yang lagi anjlok saat ini menjadi kesempatan bagi orang berduit untuk memborong saham. Tak hanya direksi dan komisaris sejumlah perusahaan yang melakukan aksi beli saham saat harga lagi jatuh, sejumlah perusahaan juga terpantau melakukan aksi yang sama memanfaatkan momentum harga saham yang terdiskon akibat wabah Covid-19.

Pada 12-13 Maret 2020, PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk, misalnya menambah kepemilikannya di PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS). Jumlah saham yang dibeli sebanyak 1.761.500 pada harga Rp134-158 per lembar. Jadi nilai transaksinya sekitar Rp236,04 juta hingga Rp278,37 juta.

Dengan transasaksi tersebut, jumlah kepemilikan PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk di PT Telefast Indonesia Tbk meningkat menjadi Rp97.283.600 lembar atau 5,83% dari sebelumnya 95.522.100 atau 5,71%.

“Tujuan dari trasansaksi ini adalah untuk investasi,” tulis Raymond Loho, Direktur Utama PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk dalam keterbukaan informasi, Selasa (24/3).

Aksi yang sama juga dilakukan oleh The Dairy Farm Company Limited (DFCL). Perusahaan yang bermarkas di Hongkong ini menambah kepemilikan di PT Hero Supermarket Tbk (HERO) pada 12 Maret 2020. DFCL membeli saham HERO sebanyak 4.044.870 lembar pada harga Rp780. Jadi, nilai trasaksinya sekitar Rp3,15 miliar.

Baca Juga :   Jajaran Penerima Penghargaan CEO Awards 2024 dan Popular Public Leader Awards 2024

“Transaksi tersebut dilakukukan untuk tujuan peningkatan investasi kami pada HERO,” tulis Sekretaris Perusahaan DFCL Rosena Yau dalam keterbukaan informasi pada Senin (23/3).

Dengan transaksi pembelian ini, kepemilikan DFCL di HERO pun meningkat menjadi 1.046.304.357 atau 25,01% dari sebelumnya 1.042.259.487 atau 24,91%.

Dua putra Mochtar Riady, pendiri grup bisnis Lippo, yaitu James Riady dan Stephen Riady juga menambah kepemilikan mereka di PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Melalui PT Inti Anugerah Pratama, keduanya membeli sebanyak 500 juta lembar saham LKPR pada 17 Maret lalu.

Dengan membeli pada harga Rp185 per lembar, jumlah uang yang dikeluarkan untuk transaksi tersebut mencapai Rp92,5 miliar.

Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, jumlah saham yang dimiliki PT Inti Anugerah Pratama di LPKR pun meningkat menjadi 16.157.156.727 (22,78%). Sebelum transaksi ini, kepemilakan dua bersaudara ini di LPKR sebesar 15.657.156.727 atau 22,08%.

PT Inti Anugerah Pratama merupakan perusahaan yang dimiliki 60% oleh James Riady melalui PT Trijaya Utama Mandiri. Trijaya Utama Mandiri ini 100% milik James. Sedangkan Stephen Riady adalah pemilik 40% saham di Inti Anugerah Pratama melalui Fullerton Capital Limited. Fullerton Capital dimiliki oleh Sinovex Limited yang sepehnya dimiiki Stephen.

Leave a reply

Iconomics