Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi Masih Naik di Tengah Pandemi Covid-19

0
537
Reporter: Petrus Dabu

Berbeda dengan pasar ekuitas yang mengalami penurunan yang tajam pada periode Januari-Mei 2020 ini, pasar Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) justru masih bergairah di tengah pandemi Covid-19.

Hal ini terlihat dari volume PBK di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) yang dikliringkan di PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI selama periode Januari hingga Mei 2020. Selama periode tersebut total volume transaksi PBK mencapai 3,29 juta lot, naik 31,81% dibanding 2,49 juta lot pada periode yang sama tahun lalu.

“Kenaikan tersebut banyak di-drive oleh volatilitas harga komoditas,” ujar Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) saat acara ‘Ngopi Virtual” bersama media, Senin (8/6).

Seperti diketahui saat pademi Covid-19 mengguncang dunia beberapa komoditas mengalami volatilitas harga yang tinggi seperti emas yang naik tajam dan harga minyak mentah dunia yang sempat turun tajam.

Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi sendiri terdiri dari Currency, Index dan Sistem Perdagangan Alternatif (SPA).

Untuk Currency, dalam periode Januari hingga Mei 2020 terjadi pertumbuhan 18,1 % dibandingkan periode yang sama tahun 2019, dimana terjadi kenaikan volume transaksi dari 371.422,9 ke 438.594,2. Untuk Index, juga terjadi kenaikan volume transaksi dari  295.009,6 menjadi 360.359,6 atau tumbuh 22,6 %. Sedangkan untuk Sistem Perdagangan Alternatif (SPA), selama periode Januari hingga Mei 2020 mengalami pertumbuhan volume transaksi sebesar 36,2 % dibandingkan periode yang sama di tahun 2019, dimana terjadi kenaikan volume transaksi dari 1.827.737,2 menjadi 3.287.455,1

Baca Juga :   Dorong Kesetaraan Gender dan Kontribusi Perempuan, Kliring Berjangka Indonesia Bentuk Srikandi BUMN

“Pertumbuhan positif di perdagangan berjangka komoditi selama masa pandemi ini, tentu sebuah hal yang menggembirakan. Karena, meskipun transaksi di perdagangan berjangka komoditi dilakukan secara online, namun kendala yang terjadi di para pelaku adalah kegiatan para pialang yang tidak bisa bertemu muka dengan nasabah.  Dari sisi yang lain kami melihat, bahwa dengan adanya ketidakpastian disaat pandemi, justru menarik bagi para pelaku untuk melakukan transaksi. Selain itu, pertumbuhan ini membuktikan bahwa perdagangan berjangka komoditi cukup tahan banting,” ujar Fajar.

Melihat tren yang terjadi sepanjang Januari-Mei, Fajar optimis ke depan transaksi PBK akan tetap bergairah. “Untuk transaksi PBK kami tetap optimis, jadi tidak ada sesuatu yang kami lakukan untuk revisi target secara over all,” ujarnya.

 

Leave a reply

Iconomics