Turun pada Maret, Transaksi Pasar Fisik Timah Batangan Diproyeksikan akan Kembali Rebound

0
562
Reporter: Petrus Dabu

Transaksi pasar fisik timah batangan di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) yang dikliringkan di PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI mengalami penurunan pada Maret 2020 lalu. Namun, diproyeksikan akan kembali rebound (naik) seiring dengan pemulihan ekonomi China pasca dilanda pandemi Covid-19.

Berdasarkan data PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) transaksi pasar fisik timah batangan di BBJ  untuk bulan Januari tercatat sebanyak 1.451 lot dalam 7.256 ton dengan nilai transaksi sebesar US$ 123.984.369.

Kemudian pada Februari, meski volume transaksi relatif sama dengan Januari, yaitu sebanyak 1.488 lot dalam 7.256 ton, tetapi nilai transaksi turun menjadi US$ 122.033.300.

Penurunan tajam terjadi sepanjang Maret lalu, di mana transaksi tercatat sebanyak 920 lot dalam 4.603 ton, dengan nilai transaksi sebesar US$ 70.326.634.

Dus, selama kuartal pertama 2020 ini, tercatat transaksi pasar fisik timah batangan di BBJ yang dikliringkan KBI sebanyak 3.859 lot dalam 19.285 ton dengan total nilai transaksi sebesar US$ 316.344.303

Transaksi tertinggi selama kuartal pertama 2020 terjadi pada  24 Januari 2020 dengan jumlah transaksi sebanyak 810 lot dengan nilai transaksi sebesar US$  68.577.600.

Baca Juga :   Sajikan Informasi Komprehensif, KBI Raih Corporate Communication Award untuk Annual Report Terbaik

Meski ada tren penurunan transaksi pada Maret, namun Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) mengatakan pergerakan transaksi pasar fisik timah batangan pada Meret diyakini hanya sementara, karena efek global yang ada.

“Kami optimis, dalam beberapa waktu kedepan, volume trasaksi pasar fisik timah batangan di BBJ akan rebound,  seiring dengan membaiknya ekonomi dunia pasca wabah corona di China dan sebagian besar negara-negara di dunia,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Iconomics, Minggu (19/4).

Fajar menjelaskan wabah corona di China cukup berpengaruh ke ekonomi global. Namun, saat ini pemerintah China sudah ancang-ancang untuk mendorong ekonominya melaju lebih cepat pasca ekonomi mereka turun saat wabah corona. Dus, hal itu cepat atau lambat akan berpengaruh ke permintaan timah batangan di pasar dunia, termasuk yang ada di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ).

Selain faktor menurunnya permintaan dari China, faktor penyebaran wabah corona ke kawasan Eropa dan Amerika, serta pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, juga turut memberikan pengaruh terhadap pasar fisik timah batangan di BBJ.

Baca Juga :   Semester I-2022, KBI Catat Registrasi Resi Gudang Tumbuh 22% YoY

Terkait wabah corona yang terjadi di China, hal ini cukup memberikan dampak terhadap pasar fisik timah batangan. Hal ini dikarenakan permintaan timah batangan dari negeri tirai bambu ini merupakan permintaan terbesar di seluruh dunia.

“Timah batangan merupakan komoditas global, dan akan banyak terpengaruh oleh situasi ekonomi global. Ketika ekonomi dunia mengalami kontraksi,  hal itu akan sangat memberikan pengaruh terhadap  permintaan timah batangan dunia. Wajar kalau saat ini ekonomi dunia terkoreksi, transaksi di pasar fisik di BBJ juga mengalami kontraksi,” ujar Fajar.

Sejak diluncurkan pertama kali pada Agustus tahun 2019 lalu, pasar fisik timah di Bursa Berjangka Jakarta cukup menarik perhatian para pelaku pasar. Total transaksi yang terjadi dari Agustus sampai dengan Desember 2019 sebanyak 5.436 lot dalam 27.183 ton, dengan total nilai transaksi sebesar  US$ 448.740.124.

Direktur Utama Bursa Berjangka Jakarta Stephanus Paulus Lumintang juga optimistis pasar fisik timah batangan akan bergerak positif dalam beberapa bulan kedepan. Permintaan pasar global terhadap timah batangan cukup besar. “Apa yang terjadi saat ini adalah fenomena sesaat karena situasi ekonomi dunia sedang mengalami kontraksi. Kedepan setelah ekonomi dunia pulih, kami optimis transaksi pasar fisik timah batangan akan kembali rebound,” ujar Stephanus.

Baca Juga :   Kliring Berjangka Indonesia Mulai Jalankan Sistem Resi Gudang Ayam Karkas Beku

Selain sebagai lembaga kliring dan penjaminan transaksi pasar fisik timah batangan di BBJ, PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) di awal tahun 2020 juga melakukan sinergi dengan PT Timah Tbk dalam upaya mendorong harga timah kedepan lebih baik. Kerjasama yang dilakukan melalui anak usahanya, yaitu PT Kliring Perdagangan Berjangka Komoditi ini, terkait dalam Pembelian dan Penjualan Kembali Resi Gudang timah.

“Pasar fisik timah batangan di BBJ ini, merupakan satu etalase Indonesia di pasar timah dunia, yaitu menunjukkan peran Indonesia di kancah perdagangan timah dunia. Dengan kapasitas produksi yang dimiliki PT Timah Tbk, serta pangsa pasar yang dimiliki Indonesia di pasar timah dunia, sudah selayaknya Indonesia turut menjadi bagian dalam penentuan harga timah dunia,” ujar Fajar.

Leave a reply

Iconomics