2020: 4 Faktor Pendorong KPR Non Subsidi Tumbuh Signifikan

0
144

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) ada empat faktor yang bisa menjadi pendorong pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR). KPR non subsidi masih memiliki peluang tumbuh di atas rata-rata. Meskipun pertumbuhan KPR subsidi diperkirakan mengalami kontraksi.

Direktur Finance, Planning, & Treasury Bank BTN Nixon L.P Napitupulu menilai peluang KPR untuk tetap tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan kredit masih sangat besar khususnya di segmen KPR non subsidi. KPR non subsidi bisa tumbuh di kisaran 10-12% atau menyamai pertumbuhan kredit secara umum yang dipatok oleh Bank Indonesia pada tahun 2020 karena banyak faktor yang mendukung.

Nixon menyebutkan ada empat faktor utama yang mendorong pertumbuhan KPR tersebut saat Seminar Property Outlook 2020 yang digelar Bank BTN menyambut HUT KPR ke 43 di Jakarta, Selasa (10/12/2019). Pertama, tumbuhnya kelas emerging affluent, yang diperkirakan mencapai kurang lebih 125 juta orang pada tahun 2020 dan memiliki daya beli yang besar.  Mayoritasnya diprediksi adalah generasi milenial.

Kedua, penerapan pelonggaran LTV oleh BI yang berlaku mulai Desember 2020 kemungkinan akan berdampak pada tahun  2020. Ketiga, selesainya proyek-proyek infrastruktur khususnya yang terkait transportasi yang akan meningkatkan permintaan perumahan di kawasan Transit Oriented Developmentatau TOD.

Baca Juga :   BTN Alokasikan Anggaran Rp275 Miliar untuk Beli Saham di Pasar Sekunder

Faktor yang terakhir adalah insentif perpajakan yang diberikan Kementerian Keuangan terkait pajak pertambahan nilai (PPN). Insentif tersebut adalah peningkatan batasan tidak kena PPN rumah sederhana sesuai daerahnya, pembebasan PPN atas rumah atau bangunan korban bencana alam, peningkatan batasan hunian mewah yang dikenakan PPh dan PPnBM dari Rp5 miliar atau Rp10 miliar menjadi Rp30 miliar dan penurunan tarif PPh Pasal 22 atas hunian mewah dari tarif 5% menjadi 1% serta, simplifikasi prosedur PPh penjualan tanah atau bangunan dari 15 hari menjadi 3 hari.

“Bersaing di ceruk KPR non subsidi sangat ketat, karena kita bersaing dari sisi cost of fund, untuk itu Bank BTN akan meraih sumber pendanaan jangka panjang sekitar 15 tahun atau lebih sehingga dapat membuat skema KPR yang cicilannya makin terjangkau,” kata Nixon dalam siaran pers.

Menurut Nixon, generasi milenial menjadi sasaran utama, namun bukan berarti BTN tidak menggali potensi di generasi lain, karena BTN akan menggunakan Big Data Analytic untuk meracik produk atau layanan perbankan yang sesuai dengan karakter nasabah kami, baik KPR atau non KPR.

Baca Juga :   Bank BJB Masih Catatkan Kinerja Positif Pada Kuartal I

Proyeksi pertumbuhan pembiayaan perumahan tahun 2020, tidak lepas dari kinerja tahun 2019 lalu. Nixon menjelaskan beberapa hal terkait adanya tren penurunan Indeks Harga Perumahan atau House Price Index BTN hasil riset dari Housing Finance Center (HFC) Bank BTN.

Per September 2019, HPI BTN secara nasional tercatat sebesar 167,19  dan mencetak angka  pertumbuhan hanya sebesar 5,74% terendah dalam lima tahun terakhir, 4 tahun sebelumnya dalam periode yang sama, HPI mencetak pertumbuhan sebesar 7,26% pada tahun 2018, 6,74% pada tahun 2017 dan 9,75% pada tahun 2016 dan 13,34% pada tahun  2015.

Leave a reply

Iconomics