A+B+C = Digital Banking

1
493
Reporter: Tim Redaksi

Digital disruption mengubah banyak tatanan ekonomi bisnis di berbagai belahan dunia. Kondisi ini sudah tidak lagi dapat dibendung. Pebisnis harus memanfaatkan momentum ini, memanfaatkan ombak besar digital ini sebagai opportunity. Perbankan sebagai salah satu industri yang menghadapi tantangan besar dalam disrupsi ini. Perbankan di berbagai belahan dunia berlomba melakukan transformasi digital. Perbankan di Indonesia? Masih belum banyak yang melakukan transformasi digital dan menyambut digital bank dengan benar. Bagaimana pula digital bank di mata regulator?

Berikut ini petikan wawancara Redaksi Iconomics dengan Deputi Komisioner OJK Institute dan Keuangan Digital OJK Sukarela Batunanggar di kantor OJK. 

Di masyarakat bahkan di kalangan pelaku industri perbankan masih belum ada pemahaman yang sama soal digital banking. Menurut Anda, bagaimana konsep digital banking itu?

Digital banking itu muncul didorong oleh inovasi teknologi, kehadiran financial technology (fintech) dan perubahan selera konsumen sehingga mengubah strategi dan model bisnis perbankan. Konsep digital banking itu dapat disederhanakan dengan rumusan “A+B+C = D”.

Baca Juga :   Layani Kebutuhan Layanan Syariah, BNI Syariah Berikan Pembiayaan untuk Pengurus dan Anggota MUI

A adalah “Anytime, Anywhere”. Selama ini, kalau kita ingin mentransfer harus ke ATM atau tellerdulu. Layanan bank baru dibuka jam 8 pagi dan ditutup jam 4 sore. Yang ini sudah 24/7 atau 24 jam dalam seminggu. Kapan dan dimana saja kita butuh, bisa.

B adalah “Beyond Banking”. Artinya melampaui pelayanan perbankan yang selama ini kita kenal. Jadi digital bankingtidak hanya menawarkan produk tradisional, tapi juga berbagai produk dan jasa baru yang terpadu.

C adalah “Contextual”. Artinya kebutuhan dan kemauan setiap pelanggan berbeda, maka layanannya juga akan berbeda. Jadi produk dan jasa yang akan ditawarkan kepada pelanggan akan lebih kontekstual sehingga memberi pengalaman baru dan kepuasan optimal.

Lalu, A+B+C = D, atau “Digital Banking”.

Halaman Berikutnya
1 2 3

1 comment

Leave a reply

Iconomics