Ekspor Masih Lesu, Biodiesel dan Oleokimia Serap Konsumsi Sawit

0
464

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI) menyebutkan produksi crude palm oil (CPO) sebesar 3.616 ribu ton pada Mei 2020. Produksi tersebut turun sekitar 1,8% dibandingkan dengan April 2020.

Senada dengan produksi, konsumsi dalam negeri juga turun 1,6% menjadi 1.380 ribu ton, ekspor turun 8,3% menjadi 2.428 ribu ton, dan harga CPO masih menunjukkan penurunan dari rata-rata US$564 pada April menjadi US$526 per ton-Cif Rotterdam pada bulan Mei. Adapun nilai ekspornya turun US$165 juta dari US$1,64 miliar menjadi US$1,47 miliar.

Produksi CPO dan PKO Januari-Mei 2020 adalah 19.001 ribu ton atau 14% lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dalam periode ini, konsumsi dalam negeri adalah 7.334 ribu ton atau naik 3,6 %. Volume ekspor tercatat sebesar 12.736 ribu ton atau turun 13,7% tetapi nilai ekspornya naik dari US$7.995 juta menjadi US$8.437 juta.

GAPKI menyebutkan produksi bulan Mei yang lebih rendah dari bulan April 2020 diduga masih disebabkan efek kemarau panjang 2019 dan pengaruh musiman.

Baca Juga :   Serap Aspirasi Pekebun Sawit, Menko Airlangga akan Tingkatkan Realisasi Program PSR

Dalam siaran pers, Direktur Eksekutif GAPKI Mukti Sardjono mengatakan konsumsi dalam negeri secara total masih positif di tengah berlakunya pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Peningkatan konsumsi terjadi pada oleokimia sebesar 31,4%. Konsumsi biodiesel juga meningkat sebesar 23,2%. Hal ini didukung oleh kebijakan pemerintah yang konsisten dalam implementasi program B30.

Penurunan ekspor terjadi terutama pada refined palm oil yang secara umum disebabkan oleh selisih harga minyak sawit dengan minyak kedelai yang kecil. Penurunan ekspor bulan Mei terbesar terjadi dengan tujuan China , Uni Eropa, Pakistan dan India. Masing-masing sebesar 87,7 ribu ton, 81,5 ribu ton, 47 ribu ton dan 38,6 ribu ton.

GAPKI menyatakan penurunan ekspor ke China mungkin juga disebabkan meningkatnya crushing oilseed, khususnya kedelai yang cukup besar sehingga pasokan minyak nabati China tinggi.

Negara tujuan ekspor lainnya yang mengalami kenaikan ekspor dibandingkan April 2020 meliputi Mesir sebanyak 42 ribu ton atau naik 81%, Ukraina sebanyak 31 ribu ton atau naik 99%, Filipina sebanyak 29 ribu ton atau naik 73%, Jepang sebanyak 19 ribu ton atau naik 35% dan Oman sebanyak 15 ribu ton atau naik 85%.

Leave a reply

Iconomics