Inilah Pesan Yongky Susilo Kepada Pemilik Merek Masuki New Normal

0
1357

Ilustrasi Mal Ciputra Jakarta/Ist

Perdagangan online dan offline  mengalami kontraksi secara nasional. Konsumsi mengalami pelemahan, salah satu indikasinya penurunan tingkat inflasi. Pemilik merek harus melihat secara jeli perilaku pasar dan konsumsi dengan seksama.

Tren  lemahnya inflasi ini, menurut  Retail and Consumer Strategist Yongky Susilo, masih akan berlanjut  hingga beberapa bulan ke depan. Namun demikian, ia optimistis jika pembatasan sosial berskala besar (PSBB)secara bertahap dilonggarkanmakasituasi akan pulih. Melihat hasil survei McKinsey terbaru dan tren negara-negara lain, ternyata pola  konsumsi dan perilaku pasar  akan kembali seperti sebelum terjadi pandemi. Menurut Yongky, perilaku pasar dan pola konsumsi setelah Covid-19 tidak berubah.

Mengapa demikian? Bagi konsumen, berbelanja adalah sarana refreshing yang menyenangkan dan sekaligus menghibur. Berbelanja membawa perasaan sehat serta dapat mempertemukan antara experience dan emosi konsumen sehingga membawa perasaan yang menggembirakan.

“Jadi, yang berubah bukan pola belanjanya, melainkan daya beli dan cara belanjanya yang tidak sama,”  jelas Yongky di acara Indonesia Brand Forum (IBF) 2020.

Oleh karena itu, Yongky menyarankan kepada para pemilik merek agar mencermati  perubahan perilaku pasar ini. Pemilik merek harus bisa mengakomodasi kendala-kendala yang dihadapi konsumen melalui digitalisasi.

Baca Juga :   67 Mal di DKI Akan Beroperasi Lagi Mulai 5 Juni 2020, Ini Daftarnya

“Digitalisasi gerai salah satu pilihan yang disarankan,” kata Yongky.

Bagi mereka yang ingin memanfaatkan peluang bisnis, Yongky menyarankan agar mencari informasi sebanyak-banyaknya. Jangan salah investasi tergiur  bisnis di luar kompetensi, karena  semua pola konsumsi akan kembali seperti semula.

IBF 2020 digelar pada 30 Juni s.d 2 Juli 2020, IBF 2020 adalah pelaksanaan IBF yang keempat. Berbeda dengan acara sebelumnya, IBF kali ini digelar secara webinar. Dibuka oleh Arief Yahya, mantan Menteri Pariwisata sebagai keynote speaker. Acara ini menghadirkan 36 pembicara yang datang dari beragam industri, mayoritas adalah pemimpin perusahaan-perusahaan besar di Indonesia. Ajang ini sangat penting dan sayang buat dilewatkan.

“Karena IBF 2020 akan menjadi panduan bagi brand dalam melakukan REBOUND-REBOOT-REBORN untuk sukses di kenormalan baru. Ini merupakan branding conference paling komprehensif di masa pandemi yang membahas 40+ branding topics dan industry comeback di era new normal,” kata Chairman IBF 2020 Yuswohady.

Leave a reply

Iconomics