Menteri Erick, Perempuan dan BUMN

0
196

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan terus memperbesar komposisi pimpinan perempuan di perusahaan-perusahaan BUMN. Belum lama ini, bankir perempuan menduduki posisi direksi di Bank Mandiri.

“Kami di Kementerian BUMN terus memberikan kesempatan untuk memperbesar komposisi pimpinan wanita di perusahaan-perusahaan BUMN. Penunjukan Alexandra sebagai Wakil Direktur Utama di Bank Mandiri merupakan bagian dari usaha kami untuk terus meningkatkan persentase perempuan, hingga 15 % pada jajaran pimpinan senior di BUMN. Sebelumnya, kami juga menunjuk Adi Sulityowati sebagai Wakil Direktur Utama BNI,” kata Menteri BUMN Erick Thohir belum lama ini dalam siaran pers.

Ada studi oleh McKinsey yang melihat kinerja perusahaan di Amerika, Eropa dan Asia tahun 2019, kesimpulannya adalah perusahaan dengan gender diversity tinggi pada tim eksekutifnya memiliki peluang 25% lebih besar untuk mencapai profitabilitas di atas rata-rata, bila dibanding perusahaan dengan gender diversity rendah.

Harvard Business Review (HBR) pun pernah mengangkat studi Zenger dan Folkman yang menyimpulkan perempuan lebih unggul dibandingkan pria dalam hal mengambil inisiatif, daya juang, pengembangan diri dan pengembangan orang lain, memotivasi orang lain, dan mendorong perubahan.

Selain itu, kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan juga jadi isu internasional. Isu tersebut menjadi salah satu fokus dari 17 tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

Untuk menyelami lebih dalam, mari kita tengok sosok perempuan lainnya di perusahaan BUMN, khususnya perusahaan-perusahaan BUMN yang tahun lalu memberikan kontribusi dividen terbesar kepada negara.

Handayani adalah sosok perempuan yang berada di jajaran direksi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero). Handayani yang menjabat direktur konsumer adalah satu-satunya perempuan dari 12 direktur di BRI. Ia menjabat direktur di BRI sejak 2017. Sebelumnya pernah menjabat direktur di Bank Tabungan Negara dari 2016 hingga 2017 dan menjadi Direktur Komersial Garuda Indonesia dari 2014 hingga 2016. Jebolan kedokteran Universitas Airlangga ini juga pernah menjadi Direktur Marketing & Alternate Distribution AXA Mandiri dari 2013 hingga 2014.

Baca Juga :   Wijaya Karya Sebut Program Beasiswa yang Berlangsung 14 Tahun Telah Menyerap Dana Rp9 Miliar

Adapun sosok direktur perempuan di PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) ada FM Venusiana R. Perempuan yang menjabat direktur customer service ini juga perempuan satu-satunya di jajaran 9 direksi Telkom. Jebolan Teknik Elektro Universitas Diponegoro dan Magister Manajemen Universitas Hasanudin ini pernah memegang sejumlah jabatan di anak perusahaan Telkom, yakni Telkomsel. Ia pernah menjadi Direktur Network, SVP Procurement, SVP Consumer Marketing dan EVP Area Jabodetabek Jabar Telkomsel.

Di Pertamina, ada 2 sosok Srikandi dari jajaran direksinya yang berjumlah 6 orang. Ada Nicke Widyawati sebagai direktur utama dan Emma Sri Martini yang menjabat direktur keuangan. Nicke pernah menjadi Direktur SDM Pertamina dan Direktur Pengadaan Strategis 1 PLN. Jebolan Universitas Padjajaran dan Institut Teknologi Bandung ini juga masuk dalam jajaran 50 Most Powerful Women 2020 versi Fortune. Adapun Emma punya jejak panjang menduduki posisi strategis di sejumlah perusahaan dan lembaga. Jebolan Harvard Kennedy School Executive Education ini pernah menjadi Direktur Utama Telkomsel, Presiden Direktur Sarana Multi Infrastruktur (Persero), Komisaris di PT Trans Pacific Petrochemical Indotama, Director of Finance and Support PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero), SVP di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dan Assistant Manager End User Support Department dan Head of System Development Department di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.

Baca Juga :   Dirut BRI di Masa Mendatang Diharapkan Berusia di Bawah 40 Tahunan

Ada 2 perempuan di jajaran 12 direksi di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Alexandra W Askandar menggantikan posisi Hery Gunadi yang menjabat Wakil Direktur Utama Bank Mandiri sebelumnya. Alumni Universitas Indonesia dan Boston University, Amerika Serikat ini pernah menjadi Group Head Corporate Banking di tahun 2015 dan Senior Executive Vice President pada tahun 2016 di Bank Mandiri. Perempuan berikutnya adalah Susana Indah Kris Indriati yang menjabat Direktur Corporate Banking Bank Mandiri. Alumni Universitas Diponegoro ini pernah menjadi SEVP Wholesale Risk, SEVP Commercial Banking dan Group Head Corporate Banking 5 di Bank Mandiri.

Dalam jajaran direksi PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) ada 2 sosok perempuan dari 11 direktur. Sinthya Roesly menjadi Direktur Keuangan di PLN. Sebelum-sebelumnya ia pernah jadi Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) dari 2009 hingga 2017. Dan sebelumnya menjabat Ketua Dewan Direktur merangkap Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Selain itu ada Syofvi Felienty Roekman yang menjabat Direktur Human Capital dan Management di PLN.

Lebih banyak dari PLN, jumlah direksi perempuan di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ada 3 orang. Atau 25% dari direksi adalah perempuan. Ada Adi Sulistyowati menjabat Wakil Direktur Utama, Novita Widya Anggraini menjabat Direktur Keuangan dan Corina Leyla Karnalies menjabat Direktur Bisnis Konsumer BNI.

Baca Juga :   Inklusi dan Literasi Masih Rendah, BSI Diminta Kenalkan Produk Syariah Secara Masif

Adi Sulistyowati pernah menjabat Pemimpin Wilayah Jakarta Senayan BNI dan Pemimpin Divisi Jaringan dan Layanan BNI. Novita Widya Anggraini pernah menjadi Senior Vice President Accounting di Bank Mandiri dan Senior Vice President Strategy & Performance Management di PT Bank Mandiri. Adapun Corina Leyla Karnalies pernah menjabat Pemimpin Divisi Manajemen Produk Konsumer dan Pemimpin Divisi Manajemen Data di BNI.

Perempuan lainnya yang berada dalam jajaran direksi adalah Ninis Kesuma Adriani. Ia menjabat Direktur Keuangan dan Perencanaan Strategis Pegadain (Persero). Dia satu-satunya perempuan dari 7 direksi. Ninis menjabat sebagai direksi sejak 2018. Sebelumnya ia pernah menjabat Head of Investor Relations, Deputy General Manager/ Vice President International Business Division dan Department Head/ Assitant Vice President Correspondent Banking Relations di BRI.

Dewi Aryanu Suzana juga satu-satunya perempuan dalam jajaran direksi Jasa Raharja. Dia menjadi Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum di PT Jasa Raharja (Persero) sejak 2018. Sebelumnya ia pernah menjadi Kepala Unit Keuangan Kantor Cabang Utama Ritel pada PT Asuransi Jasa Indonesia, Kepala Unit Keuangan Kantor Cabang Utama Korporasi dan Kepala Divisi Teknologi Informasi di PT Asuransi Jasa Indonesia.

Berbeda dengan komposisi direksi di Indonesia Asahan Aluminium (Persero) dan Pupuk Indonesia (Persero). Kedua BUMN ini tidak ada perempuannya. Empat direksi Inalum semuanya pria dan 7 direksi Pupuk Indonesia juga pria.

Memang dari 10 BUMN tersebut, masih ada BUMN yang komposisi perempuan dalam jajaran direksi di bawah 15%.

Leave a reply

Iconomics