Perang Dagang Lemahkan Perdagangan China dan AS, Tidak Berdampak pada Deflasi

0
461
Reporter: Dr Masyita Crystallin (Kepala Ekonom DBS Indonesia)

Saat perang tarif Cina dengan Amerika Serikat memasuki tahun kedua, apa dampaknya terhadap perdagangan di antara kedua negara tersebut sejauh ini? Berdasarkan atas data terkini hingga Agustus, kami menyaksikan ekspor Cina ke Amerika Serikat turun 9% dari awal tahun hingga saat ini (ytd) menjadi US$272,5 miliar, tapi impor dari Amerika Serikat anjlok lebih dalam lagi (-28% secara tahunan, US$80 miliar). Sebagai akibatnya, hingga saat ini, neraca perdagangan kedua negara tersebut nyaris tetap sama seperti pada 2018 (US$195 miliar). Kerugian akibat dari perang dagang itu mungkin saja tidak sama, tapi dampaknya pada defisit sejauh ini pada dasarnya nol.

image001.png
image002.png

Indonesia: Angka inflasi akan tersedia pada minggu ini. Kami memperkirakan deflasi tipis secara bulanan sehingga angka inflasi tahunan menjadi 3,5% pada September 2019, sama seperti pada bulan sebelumnya. Inflasi makanan kemungkinan tetap rendah, sementara dampak harga emas terhadap keseluruhan inflasi telah berkurang jika dibandingkan dengan pada bulan lalu. Mengingat inflasi makanan tipis, meskipun ada El-Nino, dan harga eceran bahan bakar dalam negeri tetap, inflasi kemungkinan tetap di bawah sasaran menengah Bank Indonesia (BI), di angka 3,5%. Inflasi, yang stabil, menjelang akhir 2019 menyediakan ruang bagi BI seandainya harus melakukan pelonggaran keuangan lebih agresif saat momentum pertumbuhan melambat. Kami memperkirakan pemotongan 25 bps lagi pada triwulan ke-4 2019.

Baca Juga :   Akhir Triwulan II Utang Luar Negeri Indonesia Sebesar US$396,3 Miliar, Turun 1,4% YoY

Leave a reply

Iconomics