Percepat Ekonomi Rendah Karbon, Inilah Strategi Citi

0
522

Citi mengumumkan strategi sustainable progress yang baru untuk lima tahun ke depan belum lama ini. Strategi tersebut untuk membantu percepatan transisi menuju ekonomi rendah karbon.

Strategi ini mencakup target pembiayaan lingkungan hidup senilai US$250 miliar untuk membiayai dan memfasilitasi berbagai macam solusi global terkait perubahan iklim. Jumlah ini merupakan penambahan dari jumlah yang sebelumnya yaitu sejumlah US$100 miliar yang diumumkan pada tahun 2015 dan telah selesai di tahun 2019, atau lebih cepat empat tahun dari jadwal semula.

“Jika ada satu pelajaran yang dapat dipetik dari pandemi Covid-19 adalah bahwa ekonomi, kesehatan fisik dan ketahanan kita, saling terkait dengan lingkungan dan stabilitas sosial kita,” kata CEO Citi Asia Pasifik Peter Babej dalam siaran pers.

Menurut Babej, tata kelola lingkungan dan sosial telah menjadi fokus terdepan dan utama bagi Citi dalam menanggapi krisis kesehatan yang saat ini terjadi, dan telah menjadi topik pembahasan utama dengan para klien dan komunitas kami di kawasan Asia Pasifik. Dengan tujuan berskala global senilai US$250 miliar, Citi ingin menjadi yang terdepan dalam mendorong transisi menuju ekonomi rendah karbon. Asia Pasifik memainkan peran yang sangat penting dalam hal ini ini dan Citi mengantisipasi percepatan di kawasan ini karena berbagai jenis bisnis bergeser ke masa depan yang lebih berkelanjutan.

Baca Juga :   Dharma Satya Nusantara Bermitra dengan GIZ, Dubes Jerman untuk Indonesia Kunjungi Penerima Manfaat Program Sawit Berkelanjutan

Strategi baru ini akan berfokus kepada 3 area inti dalam 5 tahun ke depan. Pertama, transisi rendah karbon. Citi memiliki tujuan untuk membiayai dan memfasilitasi tambahan dana US$250 miliar untuk berbagai ragam solusi rendah karbon. Jumlah tersebut adalah penambahan dari dana sebesar US$164 miliar yang telah sebelumnya disalurkan oleh Citi dalam program US$100 Miliar Environmental Finance Goal (2014-2019). Kedua, Climate Risk. Citi telah menjadi pemimpin dalam penilaian iklim dan pengungkapan, dimana ini sejalan dengan berbagai rekomendasi dari Task Force on Climate-related Financial Disclosures yang telah merilis laporan TFCD pertamanya pada 2018.

Ketiga, operasional yang berkelanjutan. Citi sudah sejak 2005 mengurangi penggunaan energi sejumlah 3.600 GWh dan menghindari 2,4 juta MTCO2e, setara dengan emisi GRK lebih dari setengah juta mobil di jalan selama setahun (ekuivalensi disediakan oleh kalkulator EPA). Sementara ilmu terkait iklim mensyaratkan pengurangan emisi CO2 global hingga 45% pada tahun 2030, Citi mempercepat jangka waktu target pengurangan emisi CO2 sebesar 45% pada tahun 2025. Citi berharap dapat memenuhi tujuannya untuk memperoleh 100% energi terbarukan untuk fasilitas listrik secara global sebelum akhir 2020.

Leave a reply

Iconomics