RUPS Menyetujui I Wayan Susena Sebagai Dirut GMF

0
1454
Reporter: Petrus Dabu

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) pada Rabu (3/6) menyetujui susunan pengurus Perseroan yang baru. I Wayan Susena ditunjuk menjadi Direktur Utama GMF menggantikan Tazar Marta Kurniawan yang diberhentikan secara hormat.

Sebelum ditunjuk menjadi Direktur Utama, Wayan menjabat sebagai Direktur Bisnis dan Base Operation di GMF sejak Agustus 2019.

“Saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan. Tidak lupa saya memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya pada pengurus Perseroan yang lama dan akan melanjutkan apa yang sudah berjalan dengan baik serta berkomitmen untuk memberikan kontribusi terbaik bagi Perseroan” ujar Wayan seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (3/6).

Wayan menambahkan bahwa dirinya akan menyiapkan strategi untuk menghadapi new normal dengan memaksimalkan pemulihan core bisnis aviasi serta terus melakukan penetrasi bisnis dibidang non-aviasi.

Ada pun susunan lengkap komisaris dan direksi GMF adalah:

  • Komisaris Utama: Rahmat Hanafi
  • Anggota Dewan Komisaris : Maria Kristi Endah Murni
  • Komisaris Independen  :  Gatot Sulistiantoro Dewa Broto
  • Komisaris Independen  : Ali Gunawan
  • Komisaris Independen : Bobby Rasyidin
  • Direktur Utama : I Wayan Susena
  • Direktur  : Andi Fahrurrozi
  • Direktur : Erman Noor Adi
  • Direktur : Pudjo Sarwoko
  • Direktur :  Edward Okky Avianto
Baca Juga :   Garuda Indonesia Catatkan Pertumbuhan Lalu Lintas Kargo Internasional Hingga 89,66%

Wayan menyampaikan bahwa GMF berkomitmen untuk tetap menjaga pelayanan terbaiknya selama masa pandemi  Covid-19 untuk  mendukung operasional pelanggannya.

“Bagaimana pun perkembangan kondisi pandemi, GMF tetap berupaya menjaga bisnis untuk tetap berjalan, jika nanti pesawat dibutuhkan untuk terbang, maka pesawat yang ada di hangar akan selalu kami siapkan untuk mengudara kembali,” ujar Wayan.

Agenda lainnya adalah RUPST ini adalah Persetujuan Laporan Tahunan 2019, Penetapan Remunerasi 2020 bagi Direksi dan Dewan Komisaris, Penunjukan Kantor Akuntan Publik tahun buku 2020,  Pelimpahan Kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk melaksanakan Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan dalam rangka pelaksanaan Program Management and Employee Stock Option Plan (MESOP), Laporan penggunaan dana Penawaran Umum Saham Perdana dan Pengukuhan Pemberlakuan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor Per-08/Mbu/12/2019 Tahun 2019 tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara.

Terkait laporan keuangan, tahun 2019 emiten dengan kode saham GMFI berhasil meraih pendapatan bersih sebesar US$ 519,48 juta naik 10,5% dari pendapatan usaha di tahun 2018.

Baca Juga :   Stafsus Menteri BUMN: Dana Talangan ke Garuda bukan PMN

Pendapatan usaha yang datang dari luar grup meningkat 3,1% year on year (yoy) terutama di area airframe maintenance. Untuk memperluas ekspansi volume bisnis di sektor tersebut, GMF bekerjasama dengan PT Indopelita Aircraft Services dalam hal penambahan kapasitas hangar baru. GMF juga berhasil mewujudkan international footprint pertama yakni pembukaan branch office di Australia.

VP Corporate Secretary & Legal Maryati menyampaikan, selain menambah kapasitas hangar, GMF terus berupaya untuk menambah sertifikasi dan approval, “Hal ini penting guna menguatkan GMF sebagai perusahaan perawatan pesawat yang patuh dan mampu memenuhi standar yang ditetapkan”, ujar Maryati.

Pada perspektif operasional, GMFI berhasil memenuhi ekspektasi pelanggan sehingga mencapai target Customer Satisfaction Index (CSI) yang dibuktikan dengan  meningkatnya share of wallet dari customer internasional. Selain itu, aspek kesiapan pegawai (Employee Readiness) juga berhasil memenuhi target yaitu 97,5% dari target 95%. Pencapaian Compliance Index GMF juga dikategorikan baik (99,6%) sejalan dengan usaha peningkatan implementasi GCG, internal audit, dan keberjalanan program safety & quality.

Baca Juga :   Kembali Digelar, Garuda Indonesia Online Travel Fair Tebar Diskon Harga Tiket Hingga 80%

GMFI juga sudah menggunakan semua dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana yang didapatkan pada Oktober 2017 silam sebesar Rp 1,1 triliun. Komposisi penggunaannya adalah 60% untuk investasi, 25% untuk modal kerja dan 15% untuk refinancing.

 

Leave a reply

Iconomics