Sektor Logistik Respons Menkeu: Kami Terpukul karena Corona

0
545
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) menilai pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tentang beberapa sektor yang berpotensi menjadi pemenang sebagai dampak wabah virus corona kurang tepat. Terlebih sektor logistik secara keseluruhan mengalami penurunan hingga 50% sepanjang Maret 2020.

Ketua Umum ALI Zaldy Ilham Masita mengatakan, penurunan ini diperkirakan akan terus terjadi hingga beberapa bulan ke depan. “Sektor logistik yang naik hanya yang pengiriman untuk bahan makanan dan e-commerce, dan secara kontribusi (sektor tersebut) tidak lebih dari 10% dari total industri logistik. Jadi saya rasa (Sri Mulyani Indrawati) harus melihatnya secara total,” kata Zaldy saat saat dihubungi, Jakarta, Rabu (8/4).

Zaldy menuturkan, kegiatan di pelabuhan untuk ekspor dan impor pada bulan Maret lalu memang cukup tinggi. Tetapi April ini akan terjadi penurunan yang sangat tajam pada sektor tersebut akibat penurunan permintaan di dalam negeri serta tingkat ekspor yang juga akan menurun secara drastis.

Bahkan banyak perusahaan logistik, sambung Zaldy, yang kondisinya setengah mati sebab pembayaran dari konsumen perusahaan tersebut telah tertunda lama akibat kondisi krisis ekonomi saat ini. Terlebih konsumen hanya membeli kebutuhan pokok serta mengurangi pembelian barang-barang kebutuhan sekunder dan tersier.

Baca Juga :   Kolaborasi Kunci Pertumbuhan Pengguna LinkAja Syariah

“Logistik adalah enabler dari industri dan perdagangan. Kalau industri dan perdagangan turun maka logistik akan ikut turun,” kata Zaldy.

Seperti Zaldy, Ketua Gabungan Pengusaha Makanan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman mengatakan, hasil survei terhadap anggota, 60% menyatakan akan ada penurunan penjualan sekitar 20%-40%. Penurunan itu karena faktor pembatasan dan hilangnya kesempatan mudik.

“Lalu, 20% menyatakan (penjualan) turun sekitar 10%-20% dan 10% menyatakan turun 10%,” ujar Adhi.

Soal pemutusan hubungan kerja akibat penurunan itu,Adhi enggan menjawabnya. Tapi, berdasarkan laporan tersebut, perusahaan-perusahaan makanan dan minuman akan mengurangi produksi untuk menyesuaikan tingkat permintaan yang sudah mulai turun.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani ketika rapat kerja dengan Komisi XI DPR menyatakan bahwa akan ada sektor-sektor yang tergolong sebagai berpotensi pemenang (winners) dan kalah (losers) sebagai dampak jangka pendek wabah Covid-19.

Sektor yang dikategorikan berpotensi kalah meliputi sektor pariwisata, konstruksi, transportasi, pertambangan, keuangan, otomotif, pertanian, dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Sedangkan sektor yang berpotensi menang meliputi sektor jasa logistik, elektronik, makanan dan minuman, kimia, farmasi dan alat kesehatan, serta industri tekstil.

Leave a reply

Iconomics