Trend Micro Prediksi Ancaman 2020, Apa Saja?

0
679

Trend Micro Incorporated memprediksi perusahaan atau lembaga akan menghadapi risiko yang semakin besar dari penggunaan cloud dan manajemen supply chain pada tahun 2020. Trend Micro menyebutkan semakin berkembangnya cloud dan DevOps akan terus mendorong perubahan bisnis dengan membuka seluruh lapisan perusahaan, mulai dari perusahaan ke manufaktur hingga risiko pihak ketiga.

“Kita akan memasuki era baru dimana organisasi dari semua industri dan ukuran akan semakin bergantung pada perangkat lunak pihak ketiga, open-source, dan praktik kerja moderen untuk mendorong inovasi digital dan pertumbuhan yang mereka inginkan,” kata Country Manager Trend Micro Indonesia Laksana Budiwiyono dalam siaran pers Selasa (3/12/2019).

Perusahaan solusi keamanan ini menyebutkan para hacker akan semakin mengejar data perusahaan yang tersimpan di cloud melalui serangan injeksi kode seperti deserialization bugs, skrip lintas situs, dan injeksi SQL. Mereka akan menargetkan penyedia cloud secara langsung atau bekerja sama dengan pihak ketiga untuk melakukan aktivitas tersebut.

Penggunaan kode dari pihak ketiga oleh organisasi yangmenggunakan DevOps akan meningkatkan risiko bisnis pada tahun 2020 dan selanjutnya. Demikian Trend Micro mengatakan. Komponen-komponen pada compromised container dan libraries yang digunakan dalam arsitektur tanpa server dan microservices akan semakin memperluas kemungkinan terjadinya serangan siber pada sebuah perusahaan, karena praktik keamanan tradisional berjuang untuk mempertahankannya.

Baca Juga :   Trafik Data Segmen Mobile dan Bisnis Digital Grup Telkom Catatkan Kenaikan di 2020

Managed Service Providers (MSPs) ditargetkan pada tahun 2020 sebagai jalan untuk mengkompromikan banyak organisasi melalui satu target. Mereka tidak hanya ingin mengambil data perusahaan dan pelanggan yang berharga, tetapi juga meng-install malware untuk menyabotase dan memeras uang melalui ransomware.

Leave a reply

Iconomics