Apa Magnet Afrika Buat Pemain Infrastruktur Indonesia?

0
78

Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAID) 2019 yang berlangsung pada 20-21 Agustus 2019 memberikan multiplier effect dalam kontes diplomasi ekonomi Indonesia-Afrika dan para pelaku usaha, BUMN, sektor swasta serta para pemangku kepentingan lain.

Pada pelaksanaan IAID 2019 ini, WIKA terbilang agresif memanfaatkan peluang pembangunan infrastruktur pada negara-negara berkembang di Afrika sebagai momentum untuk selanjutnya diimplementasikan secara nyata.

Dalam hubungannya untuk memperkuat posisi Indonesia dalam dalam ekspansi bisnisnya ke luar negeri, WIKA mengusulkan perlunya penerapan pola bisnis melalui beberapa mekanisme, antara lain counter trading & buyer’s credit.

Melalui mekanisme tersebut, negara-negara Afrika dapat menggunakan jasa WIKA selaku kontraktor dengan melakukan counter payment dengan komoditas seperti minyak bumi, gas, barang tambang, dan lain-lain. Lebih lanjut, mekanisme ini juga akan melibatkan kolaborasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain serta Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sebagai bank penghubung sehingga akan mendorong Indonesia Incorporated untuk tumbuh bersama dalam kancah internasional (Go Global).

Dalam kesempatan pertemuan bilateral di IAID Bali pada Rabu (21/8) bersama Menteri Koordinator Kemaritiman RI, Luhut B. Panjaitan, Perdana Menteri II Uganda Kirunda Muwabe, menyatakan ketertarikannya untuk bekerja sama dengan WIKA untuk pekerjaan railway di negaranya dengan estimasi panjang jalur mencapai 350 km.

Baca Juga :   Kadin dan Pemerintah Negara Bagian Western Australia Tindaklanjuti Kerja Sama Critical Minerals 2023-2025

Penawaran atas ketertarikan serupa, juga  datang dari Angola yang berencana membangun jalur atau lintasan kereta api sepanjang 400 km. Kemudian Zimbabwe dengan lintasan kereta api sepanjang 98 km dan Somalia untuk pembangunan social housing sebagaimana yang tengah dikerjakan oleh WIKA di Aljazair.

Perseroan dalam hal ini, menyambut baik penawaran-penawaran tersebut karena pasar luar negeri adalah potensi yang harus diimplementasi. Masuknya WIKA di pasar infrastruktur Afrika sesuai dengan strategi bisnis WIKA yang menyasar negara-negara berkembang yang sedang gencar melakukan pembangunan infrastruktur.

“WIKA dengan segera akan menjajaki dan mengkaji lebih lanjut kelayakan rencana proyek infrastruktur perkeretaapian di Afrika, termasuk di antaranya bekerja sama dengan PT Inka dan PT LEN,” kata Direktur Utama WIKA, Tumiyana.

Membentuk konsorsium Indonesia Railway Development  Incorporated for Africa (IRDIA), WIKA bersama Inka dan LEN tengah menyiapkan perencanaan sinergis strategis guna menangkap dan mengimplementasikan infrastruktur transportasi yang menjadi salah satu fokus pembangunan negara-negara Afrika.

Leave a reply

Iconomics