Data IPCC: Ekspor Mobil CBU Naik 17,33% Pada Triwulan I 2020, Toyota Juaranya

0
1026
Reporter: Petrus Dabu

Ekspor mobil utuh atau Comletely Build Up (CBU) dari Indonesia masih menggeliat pada tiga bulan pertama 2020 ini. Sesuatu yang menggembirakan di tengah pandemi global Covid-19.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan bahwa sepanjang triwukan pertama tahun ini nilai ekspor kendaraan mencapai US$ 2,02 miliar naik 8,86% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US$ 1,86 miliar. Kontribusi ekpsor kendaraan ini mencapai 5,12% terhadp total ekspor non migas Indonesia yang mencapai US$ 39,49 miliar.

Kenaikan ekspor kendaraan ini tercermin juga pada data ekspor kendaraan yang ditangani oleh PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC). Anak usaha Pelindo II ini mencatat jumlaah mobil CBU yang diekspor selama Januari-Maret 2020 sebanyak 78.668 unit, naik 17,33% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 67.051 unit.

Toyota Juara

Dari sisi brand, merek Toyota masih menguasai pangsa pasar ekspor CBU. Sepanjang triwulan pertama 2020, pabrikan asal Jepang ini telah melakukan ekspor sebanyak 43.295 unit kendaraan CBU. Kontribusi Toyota sebesar 55,04%  dari total ekspor unit CBU yang melalui IPCC.

Baca Juga :   Ekspor CBU Melalui IPCC Mulai Pulih Pada Juni 2020

“Jumlah ekspor tersebut mengalami kenaikan 3,84% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya,” ujar Reza Priyambada, Investor Relation IPCC kepada Iconomics, Sabtu (18/4).

Namun, dijelaskan Reza, meski secara jumlah menguasai pangsa pasar ekspor unit CBU, pertumbuhan ekspor Toyota lebih rendah dibandingkan ekspor dari pabrikan otomotif lainnya.

Pabrikan otomotif Jepang yang mengalami pertumbuhan tinggi ekspor CBU sepanjang triwulan pertama 2020, yaitu Suzuki sebanyak 12.530 unit (+47,46%) dan Mitsubishi sebanyak 17.034 unit (+15,29%). Adapun Suzuki dan Mitsubishi memiliki porsi ekspor unit CBU masing-masing sebesar 15,93% dan 21,65%.

Pabrikan lain yang tak kalah mengalami kenaikan pengiriman ekspor sepanjang triwulan pertama 2020 adalah Honda sebanyak 1.833 unit dari sebelumnya tidak ada ekspor di sepanjang triwulan pertama 2019. Kemudian,  disusul Chevrolet (menggunakan Wuling Almaz) sebanyak 426 unit dari sebelumnya tidak ada pengiriman di tahun lalu dan Nissan yang melakukan ekspor 11 unit CBU dari periode yang sama di tahun sebelumnya hanya 1 unit.

Kemana Diekspor?

Pasar tujuan ekpsor CBU Indonesia masih lebih banyak di wilayah ASEAN, terutama pada Filipina yang sepanjang triwulan pertama 2020 sebanyak 18.297 unit CBU (+0,21%).

Baca Juga :   Tingkatkan Akurasi dan Pengawasan Layanan Bongkar Muat Kendaraan, IPCC Terapkan INTAPPS

Di susul Brunei Darussalam 648 unit (+65,73%);   Vietnam sebanyak 12.162 unit (+11,86%);  dan Malaysia  sebanyak 736 unit (+12,02 %). Meski masih sedikit, tetapi ada lonjakan ekspor CBU ke Kamboja sebanyak 316 unit (+857,58%) dan Myanmar sebanyak 914 unit (+213,01%).

Di sisi lain, penurunan ekspor terjadi pada Singapura yang turun 59,78%  dan Thailand yang turun 25,21% menjadi 5.695 unit.

Selain ASEAN, ekpor CBU juga menyasar ke negara Timur Tengah dan Amerika Latin yang tercatat tumbuh signifikan. Ekspor ke Arab Saudi sebanyak 13.754 unit, terbesar kedua setelah Filipina dengan kenaikan 514,02%.

Diikuti Meksiko sebanyak 4.993 unit (+19,25%); Uni Emirat Arab sebanyak 2.251 unit (+0,49%); Peru sebanyak 2.145 unit (+0,49%); Kuwait sebesar 1.779 unit (+103,08%);  Oman 1.612 unit (+2,81%); Qatar 615 unit (+64,88%).

Kenaikan ekpsor CBU terbesar terjadi ke Mesir yang naik 1.336,62% menjadi  1.020 unit.

“Berjalannya layanan bongkar muat ekspor dan impor di tengah pandemi covid-19 memperlihatkan masih adanya permintaan kendaraan secara global, terutama di sekitar Timur Tengah dan Amerika Latin dimana sebelumnya permintaan akan ekspor unit CBU ke wilayah tersebut masih rendah. Meskipun sejumlah negara memberlakukan lockdown atas aktivitas manusianya, namun untuk layanan bongkar muat kendaraan masih dapat berlangsung dan masih ada sejumlah negara yang melakukan pengiriman kendaraan CBU,” tutup Reza.

Leave a reply

Iconomics