Hadapi Krisis, Dewan Organisasi Kopi Internasional Sepakati Pembentukan Gugus Tugas Pemerintah-Swasta

0
569

Dewan Organisasi Kopi Internasional (International Coffee Organization/ICO) mendorong sektor kopi berkelanjutan, inklusif dan berketahanan. Dalam hal ini, tidak hanya terjadi peningkatan konsumsi kopi global saja, tetapi juga kesejahteraan hidup untuk 25 juta petani kopi di dunia.

Ketua Dewan Organisasi Kopi Internasional (International Coffee Organization/ICO) periode 2019/2020, Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo mengatakan pencapaian sektor kopi yang berkelanjutan dan berdaya saing menjadi prioritas ICO. Oleh karena itu dibutuhkan kerja sama dan peran aktif antara sektor pemerintah dan sektor swasta kopi global.

Menurut data ICO, tingkat konsumsi Indonesia tumbuh 44% dalam periode 10 tahun kopi (Oktober 2008—September 2019). Konsumsi kopi Indonesia per kapita pada periode tahun kopi Oktober 2018-September 2019 mencapai 1,13 kg/tahun.

Pada periode tahun kopi September 2019, pangsatingkat konsumsi Indonesia di antara negara produsen di kawasan Asia dan Oseania merupakan yang tertinggi, yaitu 13,5%. Sementara itu, pangsatingkat konsumsi Indonesia di dunia pada tahun yang sama merupakan yang tertinggi ke-5, yaitu sebesar 2,9%. Tahun kopi adalah periode 12 bulan yang terhitung mulai Oktober tahun tersebut hingga September tahun berikutnya.

Baca Juga :   Kemendag Akan Berlakukan HET Minyak Goreng Mulai 1 Februari 2022

Dalam upaya mendongkrak konsumsi domestik, Indonesia meningkatkan kapasitas melalui pemanfaatan dana khususdari ICO, termasuk untuk kegiatan peningkatan manajerial dan pemasaran bagi wiraswasta muda di sektor kopi (youth coffeepreneur) serta mendorong pengenalan konsumsi kopi usia dini. Proyek ini akan dimulai pada 2021 melalui kerja sama antarkementerian dan kolaborasi dengan pemangku sektor kopi lainnya.

Sektor kopi mengalami tantangan yang berderet. Mulai dari krisis harga kopi, krisis keuangan organisasi, dan krisis ekonomi global akibat pandemi Covid-19. Dalam menghadapi rentetan tantangan tersebut, ICO berhasil menyepakati pembentukan Gugus Tugas Sektor Pemerintah dan Swasta (Coffee Public-Private Task Force/CPPTF). Multi pihak tersebut menyiapkan aksi bersama dan peta jalan untuk mencapai sektor kopi yang berkelanjutan.

Indonesia merupakan negara produsen kopi terbesar ke-4 dunia dengan total produksi mencapai lebih dari 700 ribu ton per tahun dan 10 besar negara konsumen kopi global. “Untuk itu, kami optimistis, partisipasi aktif Indonesia di ICO akan memberikan kontribusi positif untuk mencari solusi terbaik bagi pemulihan sektor kopi global,” kata Plh. Direktur Perundingan APEC dan Organisasi Internasional Antonius Yudi Triantoro dalam siaran pers.

Leave a reply

Iconomics