Huawei Tolak Tuduhan AS soal Pencurian Teknologi

0
461

Perusahaan telekomunikasi raksasa asal Tiongkok, Huawei menolak tuduhan yang dilaporkan Wall Street Journal bahwa korporasi ini mencuri teknologinya dari seorang ilmuwan Portugis. Huawei disebut mencoba mengambil keuntungan dari situasi geopolitik hari ini.

Berbekal laporan tersebut, Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) mulai menyelidikinya sehingga menambah deretan kasus pidana yang dituduhkan kepada Huawei. Seperti yang dilaporkan AFP pada Selasa (3/9), Huawei dinilai sebagai perusahaan teknologi paling maju dalam hal 5G super-cepat dan menjadi produsen telepon pintar nomor dua di dunia.

Huawei juga terkena imbas dari perang dagang yang sedang berlangsung antara AS dan Tiongkok. Kedua negara saling serang dengan menetapkan tarif masuk kepada barang-barang impor kedua negara senilai miliaran dolar AS. Setelah perang dagang itu, Huawei pun kemudian mendapat cobaan lagi dengan kontroversi dari ilmuwan Portugis Rui Pedro Oliveira yang mengklaim teknologi Huawei merupakan miliknya.

Huawei tentu saja tidak diam menerima tuduhan demikian. Dalam pernyataan resminya, Huawei menolak dan mengatakan apa yang dituduhkan Oliveira sesuatu yang salah, terutama dalam hal hak paten. Kontroversi Oliveira itu diduga menjadi bagian dari skenario AS untuk menjatuhkan Huawei.

Baca Juga :   Huawei: Implementasi 5G Bisa Muluskan Adaptasi New Normal

Ditambah lagi, pemerintah AS selama beberapa bulan terakhir telah memafaatkan pengaruh politik dan diplomatiknya untuk melobi negara-negara sekutunya agar menolak Huawei. Juga menggunakan kekuasaan hukum dan administratif serta sejumlah cara yang dinilai tidak bermoral untuk menjatuhkan Huawei.

Karena itu, narasi yang dibangun Oliveira kepada media massa merupakan upaya untuk menjatuhkan Huawei. Itu dilakukan Oliveira semata-mata untuk menekan Huawei melalui pejabat senior pemerintah agar perusahaan menyerah kepadanya dan menyerahkan sejumlah uang kepada Oliveira.

AS berupaya menekan negara-negara sekutunya agar tidak menggunakan teknologi 5G Tiongkok terutama dari telepon seluler Huawei. Tiongkok dinilai memanfaatkan telepon seluler Huawei untuk memata-matai negara-negara yang menggunakan produknya.

Soal Oliveira, Huawei mengakui bertemu dengan ilmuwan asal Portugal itu pada 2014. Tetapi pertemuan itu tidak dalam rangka mencuri karya Oliveira karena teknologi Huawei saat ini dikembangkan secara mandiri oleh Huawei. [*]

Leave a reply

Iconomics