Trust dan Peran Kunci Internal PR di Era Covid-19

“We are in this together and we will get through this, together.” UN Secretary General Antonio Guterres
0
1517

Saya baru membaca laporan “2020 Edelman Trust Barometer Special Report Trust and the Coronavirus” yang diterbitkan baru-baru ini. Sebagai praktisi komunikasi dan public relations (PR) cukup menarik untuk kita bahas.

Sebagai latar belakang, pada bulan Maret lalu, Edelman melakukan studi di 10 negara seperti Brasil, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Afrika Selatan, Korea Selatan, Inggris, dan Amerika Serikat kepada 10.000 responden tentang kepercayaan (trust) dalam situsi kritikal saat ini. Salah satu temuan dalam Edelman Trust Barometer Special Report ini adalah betapa pentingnya peran sektor swasta (private sectors) dalam membangun trustdi era pandemi Covid-19.

Kita tentu melihat sejak pandemi ini merebak, terlihat dengan tingginya tren hoax dan berita bohong (fakenews) yang beredar di berbagai platform channel tentang virus corona. Kita amati sebagian besar orang masih mengabaikan aturan-aturan kesehatan dan tetap melakukan “business as usual”. Tentu ini bukan saja tidak sehat bahkan berbahaya karena aturan pemerintah diabaikan begitu saja.

Baca Juga :   Konvensi Humas Indonesia 2023: Legacy untuk Humas, Perhumas Luncurkan Perhumas Indicators

Laporan Edelman ini bisa memberi perspektif baru. Jika saya simpulkan pentingnya  strategi internal PR saat ini.

Ketika para responden ditanya siapa sumber yang paling mereka percayai (trust) tentang Covid-19 saat ini. Mayoritas, 63% lebih percaya kepada perusahaan (employer) mereka sendiri dibandingkan pemerintah 58% atau media yang hanya 51%. Bahkan lebih dari sepertiga responden mengatakan mereka tidak akan pernah percaya media sosial jika itu adalah satu-satunya tempat mereka melihat informasi.

Responden percaya bahwa dalam menghadapi Covid-19 ini, perusahaan mereka lebih siap daripada negara mereka sendiri. Hal ini memberi angin segar bagi sektor swasta sekaligus memberi konfirmasi betapa tingginya trust pada perusahaan tempat mereka bekerja untuk merespons secara efektif dan bertanggung jawab dalam menghadapi virus corona ini.  Bahkan lebih dipercaya dibandingkan pemerintah mereka sendiri. 

Apa yang diharapkan oleh karyawan kepada perusahaan dalam kondisi Covid-19 ini?  Harapan utamanya adalah berbagi informasi. Karyawan menginginkan kejelasan tentang hal-hal antara lain jumlah kolega mereka yang telah terkena  virus corona, informasi langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menghentikan penyebaran virus ini hingga dampak Covid-19 pada operasional perusahaan.

Baca Juga :   Webinar "2nd PR Outlook: Pandemi Menuju Endemi, Bagaimana PR Beradaptasi?"

Apa channel yang diinginkan? Mereka ingin mendapatkan informasi melalui email atau buletin (48%), posting di website perusahaan (33%) dan telekonferensi atau video (23%). 

Para responden  hanya percaya kepada organisasi berita mainstream (utama). Juru bicara yang paling dipercaya adalah para ilmuwan dan dokter, termasuk World Health Organization (WHO).  Mereka ingin mendengar lebih banyak dari para ilmuwan dan lebih sedikit dari para politisi. Kalau hal terakhir ini, kita semua pasti setuju bukan?

Temuan lain adalah dunia bisnis maupun pemerintah tidak dipercaya dapat menghadapi sendiri pandemi ini. Oleh karena itu, pemerintah dan dunia bisnis diharapkan untuk bekerja sama. Hal ini sangat logis! Karena kata kunci saat ini adalah kolaborasi.

Hasil studi Edelman ini bisa memberikan wawasan baru bagi praktisi dunia komunikasi dan PR. Pertama, ini peluang bagi branddan perusahaan untuk berinvestasi di employees engagement dan internal communications mereka dengan memberikan informasi reguler dan terkini perihal perusahaannya. Mengapa hal ini penting? Karena people are our greatest asset!

Baca Juga :   Ketua Umum Perhumas Luncurkan Buku PR Adapt or Die

Kedua, saya teringat quote dari Jack Welch, eks Chairman dan CEO GE yang menyatakan bahwa “People first, strategy & everything else second! We build great people, who then build great products and services.”  GE sukses menjalankan ini.  Dan kita semua menginginkan karyawan menjadi brand ambassador perusahaan.

Inilah saatnya untuk berinvestasi lebih pada internal communications Anda! Dalam konteks makro, kita butuh kolaborasi komunikasi Pentahelix menuju Indonesia Sehat!  Apalagi jika mengingat kita semua, Anda dan saya beserta 270 juta penduduk negeri ini adalah humas Indonesia!

Stay healthy and Stay safe#Indonesiabicarabaik

 

Oleh Agung Laksamana M.Sc, IAPR

Ketua Umum BPP Perhumas

Leave a reply

Iconomics