Bermula dari Sopir Truk Menjelma Jadi Miliuner

0
610
Reporter: Bloomberg

Badannya terlalu tegap untuk pria yang sudah berumur 74 tahun. Kepalan tangannya pun masih tampak kekar. Gambaran itu menjadi tanda sosok orang yang bekerja keras sejak masih berusia 12 tahun. Namanya Masaru Wasami.

Mantan sopir truk itu kini menjelma menjadi seorang miliuner. Dia telah bekerja sejak 12 tahun di sebuah toko sayur. Dia punya tekad kuat untuk itu terutama karena ingin membantu ibunya yang diterpa penyakit TBC. Bergulirnya waktu, 3 tahun kemudian Wasami benar-benar meninggalkan bangku sekolah.

Dia melihat masa depan yang lebih cerah terutama ketika menceburkan diri sepenuhnya menjadi wiraswasta. Wasami memulai usahanya dengan menjadi sopir truk pada 1970. Beberapa tahun kemudian, Wasami telah memiliki 100 truk dan membangun bisnis pengiriman barang ke toko obat dan supermarket di seluruh Jepang.

Wasami bagaimanapun kini telah menjadi seorang miliuner. Dan bisnis pengirimannya terus berkembang terutama setelah bekerja sama dengan Amazon (marketplace) sejak 2017. “Aku tidak bisa tidur,” kenang Wasami ketika memulai bisnisnya dalam sebuah wawancara.

Baca Juga :   Presiden Jokowi Ajak Jepang Tingkatkan Investasi Manufaktur Mobil Listrik dan Baterai

Sejak bermitra dengan marketplace terbesar di dunia itu, saham perusahaan Wasami melonjak lebih dari 2 kali lipat tahun ini. Dia menguasai saham mayoritas sekitar 60% untuk perusahaannya. Dengan segala aset yang dimiliki perusahaannya, Wasami kini memiliki kekayaan bersih mencapai US$ 1 miliar.

Munculnya Amazon dan raksasa marketplace telah menciptakan miliuner-miliuner baru dalam beberapa tahun terakhir. Pendiri Amazon, Jeff Bezos disebut orang terkaya di dunia saat ini dengan kekayaan senilai US$ 107,7 miliar. Selanjutnya, MacKenzie Bezos, pemilik saham 4% Amazon memiliki kekayaan senilai US$ 34,6 miliar.

Kemudian, Jack Ma, pendiri Alibaba Group Holding yang resmi mengundurkan diri bulan lalu disebut orang terkaya Tiongkok. Sementara 2 pendiri Grup Flipkart juga menjadi miliuner tahun lalu setelah mengambil alih sebuah perusahaan marketplace dari India.

Bloomberg mencatat perdagangan elektronik mencapai 6,2% dari total transaksi ritel di Jepang. Berkembangnya perdagangan elektronik itu membuat bisnis pengiriman juga ikut terkerek. Untuk perusahaan Wasami, kontribusi bisnis pengiriman makanan tetap terbesar. Sementara pengiriman perdagangan elektronik menyumbang lebih dari sepertiga dari pendapatan perusahaan. Pendapatan perusahaan Wasami mencapai 85,6 miliar untuk tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret lalu. Atau naik sekitar 15%.

Baca Juga :   Stimulus Fiskal Selepas Pandemi Covid-19 Harus Berbasis Ekonomi Hijau

Kendati usahanya terus tumbuh, Wasami belum puas dan bertekad terus meningkatkan pendapatan perusahaanya saban tahun. Itu karena Wasami menghabiskan lebih dari 50 tahun untuk membangun bisnisnya. “Aku belum melakukan yang maksimal,” kata Wasami.

Leave a reply

Iconomics