Butuh Kerja, Unduhlah Kormo

0
92
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Dunia digital selain menciptakan disrupsi, juga menjadi penghubung orang-orang yang saling membutuhkan. Dunia kerja, misalnya, dulu sebelum teknologi informasi berkembang pesat, pencari kerja berupaya mendapatkan informasi lowongan kerja lewat koran, majalah atau pamflet yang ditempel di papan pengumuman.

Kini, perkembangan teknologi mengubah itu. Para pencari kerja cukup membuka telepon pintarnya dan mengunduh aplikasi. Salah satunya Kormo. Ini merupakan aplikasi pengembangan karier dengan tujuan menghubungkan pencari dan pemberi kerja untuk posisi level pemula di sektor-sektor yang berkembang pesat seperti bisnis on demand, ritel serta hospitality.

Lowongan kerja yang disajikan sejauh ini diisi melalui jalur offline dan bagian rekruitmen perusahaan. Sementara itu, algoritma pencocokannya menggunakan mesin pintar yang efisien dan didasarkan pada beragam faktor seperti keterampilan, pengalaman, kompensasi, lokasi, dan ketersediaan.

Untuk mengetahui kiprah dan kinerja Kormo yang berada di bawah Google, wartawan The Iconomics Yehezkiel Sitinjak mewawancarai Project Leader Kormo, Bickey Russell, pada Rabu 20 November 2019. Berikut ini wawancaranya.

Kapan Kormo didirikan, dan bagaimana proyek ini bisa meluncur bersama Google?
Saya telah mengembangkan Kormo selama 3 tahun terakhir. Jadi operasi kami berawal melalui inkubator Google bernama Area 120. Jadi produk kami telah melalui berbagai tahapan sebelum akhirnya meluncur sebagai aplikasi Kormo pada September tahun lalu. Aplikasi kami sudah live sejak peluncuran pada September 2018.

Dari mana inspirasi pembuatan aplikasi Kormo?
Ada 2 hal yang mendorong kami untuk membuat aplikasi ini. Pertama, saya berasal dari Bangladesh, dan dari pengalaman saya di sana, saya melihat betapa susahnya kaum muda di sana untuk mencari pekerjaan. Jadi, saya merasa bahwa pastinya ada cara lebih baik agar kaum muda ini dapat mencari pekerjaan. Dan menurut kami, dengan memberikan suatu platform dimana pengguna bisa membangun reputasi mereka secara online dan membantu mereka dalam proses pencarian kerja ini akan sangat memberi manfaat.

Baca Juga :   Megawati: Kader PDI Perjuangan Harus Jalin Ikatan Kuat dengan Rakyat

Kemudian, Google saat ini sedang berfokus pada 1 miliar pengguna internet di masa mendatang, jadi mereka sedang menyiapkan produk-produk dan fitur untuk mengakomodir kedatangan ombak pengguna internet berikutnya, seperti golongan pemuda di Indonesia. Jadi, dari situ kami berpikir pengalaman seperti apa yang dibutuhkan oleh pengguna yang akan mendatang ini dan ide mengenai menghubungkan kelompok pengguna ini dengan kesempatan ekonomi dan lowongan kerja merupakan suatu permasalahan yang masih belum memiliki solusinya. Jadi, kedua hal tersebut mendorong kami untuk memulai proyek ini dan akhirnya meluncurkan aplikasi Kormo pada September tahun lalu.

Sejak peluncuran itu, Kormo sudah beroperasi di berapa negara?
Sebagai Kormo, kami telah aktif di 2 negara: Bangladesh dan Indonesia. Kami pertama meluncurkan aplikasi ini di Bangladesh pada September tahun lalu, dan baru meluncurkan aplikasi di Jakarta pada bulan Maret lalu. Namun sebagai bagian dari event “Google For Indonesia”, kami akan mulai memperluas cakupan aplikasi kami agar melingkupi seluruh wilayah Indonesia. Mulai Rabu ini kami akan memperluas cakupan aplikasi kami ke 3 kota baru: Surabaya, Yogjakarta dan Bali. Dan dalam beberapa bulan ke depan kami akan kerahkan upaya untuk terus memperluas jangkauan aplikasi kami.

Baca Juga :   Investasi Sektor Industri Baterai Kendaraan Listrik Diproyeksikan Tumbuh

Sudah berapa banyak jumlah pengguna aplikasi Kormo di Indonesia?
Sayangnya, saya tidak bisa memberitahu rincian jumlah pengguna kami, namun yang saya bisa bagikan adalah kita telah berhasil menghubungkan 25 ribu pekerjaan dengan 100 perusahaan dari jumlah total ratusan ribu pengguna untuk saat ini.

Segmen mana yang sedang ditargetkan Kormo untuk masuk ke pasar Indonesia?
Terdapat beberapa segmen yang kami incar, termasuk logistik dan e-commerce. Kami telah bekerja sama dengan perusahaan seperti Gojek, atau usaha yang sedang membutuhkan orang untuk bekerja di gudang mereka. Kami juga bekerja sama dengan sektor ritel dan jasa pelayanan. Dan salah satu sektor lain yang sangat besar bagi kami yaitu business process outsourcing (BPO) jadi ketika seseorang memiliki kemampuan bahasa Inggris atau bisa membantu kebutuhan layanan customer support pada tingkat lokal, maka kami dapat menghubung Anda dengan perusahaan-perusahaan BPO atau perusahaan yang menyediakan layanan tersebut.

Apakah bisa dibilang bahwa aplikasi ini menargetkan kaum milenial atau generasi dibawahnya?
Saya rasa iya. Aplikasi ini terbuka untuk setiap kalangan tapi sebagian besar dari pengguna aplikasi kami merupakan orang-orang yang sedang mencari pekerjaan tingkat pemula. Karena itu, hasilnya adalah sebagian besar dari pengguna kami merupakan kalangan pemuda.

Apa yang membedakan Kormo dari aplikasi lainnya yang menyediakan layanan serupa di pasar Indonesia?
Jadi hal ini kembali kepada konsep bagaimana layanan kami dapat membantu seseorang yang baru saja memasuki pasar lapangan kerja dan dengan menggunakan aplikasi Kormo, Anda bisa membangun profil Anda dan mencari karier yang Anda inginkan secara proaktif. Hanya perlu menjawab beberapa pertanyaan dan kemudian algoritma kami akan membantu dalam merekomendasikan lowongan pekerjaan dan juga konten pelatihan yang sesuai bagi profil Anda merupakan pengalaman yang sangat unik bagi pengguna aplikasi kami ketimbang aplikasi lainnya. Kami juga akan terus mengembangkan aplikasi kami berdasarkan pengalaman kami dan para pengguna kami di sini.

Baca Juga :   Resmi, Direksi dan Komisaris BUMN Tidak Dapat THR

Kami memiliki prinsip dimana pengguna dapat membuka aplikasi kami dan membuat suatu profil, tapi kami melihat bahwa pengguna kami malah men-screenshot profil mereka dan setelah melihat itu kami berpikir, kenapa kita tidak membiarkan mereka untuk mengunduh profil mereka? Tapi, kami formatkan lagi agar terlihat seperti daftar riwayat hidup (CV) lamaran, dan setelah itu kami melihat bahwa banyak yang telah melakukan hal itu. Kita telah melihat mereka datangi wawancara untuk lowongan kerja yang kami telah bantu hubungkan dengan CV yang mereka telah unduh dari aplikasi kami jadi kami merasa itu membawa nilai tambahan bagi aplikasi kami. Kami juga melihat bahwa pengguna kami telah membagikan CV mereka karena setiap mereka melakoni suatu wawancara atau ujian, mereka memperoleh pengetahuan baru yang dapat ditambahkan ke profil mereka dan kami melihat bahwa fitur tersebut sangat bernilai bagi kami.

Leave a reply

Iconomics