Dirut BTN: Good Policy itu Created During Difficult Times

0
97

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk optimistis akan mencetak profit yang lebih baik dengan pencadangan yang lebih kuat pada 2020. Proyeksi laba tahun 2020 antara Rp2,5 triliun sampai dengan Rp3 triliun.

“Pencadangannya sudah dibentuk baik itu di 2019 maupun 2020 sehingga walaupun ada permasalahan kolektabilitas tidak akan terpengaruh. Karena modal kita tidak akan berpengaruh pada laba/rugi lagi,” kata Direktur Utama BTN Pahala Mansyuri, Senin malam (17/02/2020) di Jakarta.

Alasan tersebut yang menguatkan BTN mencetak laba yang lebih baik pada tahun ini. Adanya penyesuaian kolektibilitas akan mendorong perubahan kebijakan-kebijakan yang diambil untuk masa depan yang lebih baik. Penyesuaian tersebut mendorong kebijakan yang diambil oleh BTN ke depan akan lebih sehat.

Pahala menegaskan good policy itu created during difficult times. Pihaknya melihat kondisi yang terjadi pada 2019 sebagai titik balik bagi BTN untuk mencapai kinerja yang lebih baik pada tahun 2020.

BTN mencatatkan laba sebesar Rp209 miliar pada 2019. Laba tersebut turun signifikan dibandingkan dengan laba tahun 2018. Laba turun sebesar 92,55% bila dibandingkan dengan laba 2018 Rp2,81 triliun.BTN menerangkan laba turun karena implementasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71. Implementasi tersebut mengharuskan BTN melakukan penyesuaian kolektibilitas kredit.

Highlight Kinerja BTN 2019 (Audited)/BTN

Tentunya hal tersebut berdampak pada kenaikan non-performing loan (NPL) BTN. Pahala menyebutkan NPL naik dari tahun sebelumnya sekitar 2,8% menjadi 4,78%. Sebagai konsekuensinya “Raja KPR” ini harus meningkatkan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN). Laba sebelum CKPN BTN tercatat sebesar Rp4 triliun.

Baca Juga :   20% dari Laba Bersih BTN Dibagikan untuk Dividen

BTN telah menyiapkan langkah strategis untuk mengaruhi tahun 2020 seiring dengan deretan target kinerja 2020. Antara lain penguatan teknologi informasi (TI) dan digitalisasi akan semakin banyak digelar BTN. BUMN ini juga akan membidik lebih tajam pasar perumahan untuk urban milenial. Adapun langkah untuk menekan NPL hingga 3,5%, BTN akan menyelesaikan kredit bermasalah Rp1,5 hingga Rp1,9 triliun setiap triwulan. Baik kredit bermasalah konsumer maupun komersial.

Leave a reply

Iconomics