PropTech RealVantage Tunjuk Teddy Tjandra Jadi Country Managing Director di Indonesia

Platform property technology (proptech) investasi real estat bersama (real estate co-investment) RealVantage menunjuk Teddy Tjandra menjadi Country Managing Director RealVantage di Indonesia. Teddy bakal mengemban tugas tingkatkan pertumbuhan di pasar Indonesia. Tentunya disamping memimpin strategi, pengembangan bisnis, dan aktivitas operasional di Indonesia.

“Kami sangat senang Teddy bergabung dengan kami untuk memimpin bisnis kami di Indonesia agar akses peluang investasi real estat dan kemudahan diversifikasi dapat diperoleh investor real estat setempat. Teddy memiliki segudang pengalaman dan rekam jejak yang kuat dalam posisi senior di sektor perbankan, konsultasi, serta membangun perusahaan rintisan (start-up), dan saya optimistis Teddy akan mampu mendorong RealVantage lebih jauh ke tahap pertumbuhan berikutnya di Indonesia,” kata CEO & Co-founder RealVantage Keith Ong dalam news release.

Menjelaskan peran RealVantage, Teddy mengatakan pihaknya tidak hanya mencari setiap peluang investasi dengan cermat dan memakai metode due diligence, namun pihaknya juga membantu investor mengelola setiap aset dengan ketelitian berkualitas institusional. Ia mengatakan berinvestasi di real estat luar negeri dapat menjadi proses yang menakutkan bagi sebagian orang, terutama jika mereka memiliki keterbatasan waktu, keahlian, dan pengetahuan pasar lokal.

Adapun latar belakang Teddy adalah sudah 15 tahun terakhir telah terlibat dalam transaksi asset-backed debt securities yang bernilai miliaran GBP dan EUR. Saat bekerja di Barclays Group, Lloyds Banking Group dan KPMG, ia memberikan jasa konsultasi tentang risiko dan kepatuhan regulasi, serta asset management fund kepada sejumlah bank global terkemuka.

Latar belakang akaedemis Teddy Tjandra ditandai dengan gelar doktor DPhil dalam Quantitative Brain Imaging dari St. Edmund Hall, University of Oxford. Ia juga memiliki gelar B.S. cum laude dalam Biomedical Engineering dari Washington University di St. Louis, Amerika Serikat, dengan program beasiswa setelah dia pindah dari Johns Hopkins University.