Warisan Chairman Samsung Lee: Siapkan Landasan Jadi Pemain Kelas Global

0
661

Ilustrasi Galaxy Watch Handwash/Samsung

Chairman Samsung Electronics Lee Kun-hee telah meninggalkan dunia, tapi warisannya tidak lenyap dari dunia. Chairman Lee merupakan generasi kedua yang memimpin grup Samsung sejak 1987. Di tangannya, Samsung mulai melambung di kancah pasar internasional. Ia meletakkan landasan baru untuk memperkuat fondasi sang pendiri Lee Byung-chull. Chairman Lee bertekad bulat untuk membawa Samsung menjadi pemain utama kelas global. Terbukti berhasil!

Jaeyong Song dan Kyungmook Lee yang menulis buku The Samsung Way menceritakan kegelisahan Chairman Lee dalam buku tersebut. Generasi kedua Samsung ini prihatin dengan daya saing Samsung yang rendah di pasar global. Kegelisahan tersebut memantik Chairman Lee untuk melakukan perubahan fundamental melalui prakarsa Manajemen Baru pada 1993.

Dikutip dari tulisan kedua profesor asal Korea tersebut, Lee mengatakan telah tiba zaman ketika nomor 1 bisa jatuh ke posisi paling bawah sedangkan yang paling bawah naik menjadi nomor 1. “Jika kita gagal menjadi kelas satu, dan gagal melakukan perubahan yang cepat dalam medan penuh persaingan yang sedang mengalami penataan ulang secara menyeluruh, kita akan harus puas dengan posisi kedua dan ketiga untuk selama-lamanya,” kata Chairman Lee dalam prakarsa tersebut.

Baca Juga :   Sinar Mas Land Kembangkan Kota Pintar dengan Menggandeng Anak Usaha Samsung

Lee Kun-hee mewariskan gagasan yang sangat berharga ini sejak Juni 1993 itu. Dalam semangat perubahan ini, ia menyebarkan keyakinannya kepada seluruh kelompok usaha Samsung. Dalam ranah manajemen pun, raksasa elektronik asal Korea ini mendorong perubahan paradigma manajemen, dari manajemen tradisional yang mengutamakan kuantitas menjadi manajemen yang lebih menekankan pada pengutamaan kualitas.

Dalam prakarsa Manajemen Baru ini dilakukan peningkatan dan penguatan daya saing perusahaan melalui pembangunan kemampuan research & development (R&D), pemasaran dan perancangan dalam bisnis-bisnis pokok Samsung, terutama pasar produk-produk digital yang terkini.

Chairman Lee meyakini model manajemen yang harus diterapkan Samsung tidak harus meniru model manajemen yang sudah ada saat ini. Secara akademis memang ada 3 arus utama manajemen yakni gaya Amerika, Jepang dan Jerman. Namun Lee Kun-hee memilih jalan manajemen yang berbeda untuk membesarkan grup Samsung.

Dalam buku ini, Chairman Lee dalam sebuah esai yang dikirimkan ke Frankfurt Allegemeine Zeitung pada 1994 mengatakan di masa lampau orang percaya ada sebuah contoh tunggal dan sistem manajemen yang telah dibekukan. Bagaimana pun, para pemimpin dunia telah menyingkirkan cara berpikir lama ini dan cenderung menerapkan gaya manajemen unik mereka masing-masing. Dengan kata lain, membagi gaya-gaya manajemen menjadi ala Jepang, Amerika atau Eropa menjadi tidak bermakna. Manajemen di masa mendatang, tempat setiap bisnis akan memiliki gaya manajemennya sendiri-sendiri, akan menjadi sebuah pemberontakan terhadap konsep manajemen tradisional.

Leave a reply

Iconomics