5 Pemda Ikuti LOCALISE SDGs untuk Pemulihan Pariwisata

0
710

Lima pemerintah daerah (pemda) mendapatkan asistensi teknis untuk pemulihan pariwisata melalui program LOCALISE SDGs. Kelima pemda tersebut adalah Kota Sawahlunto, Kota Padang, Kota Gorontalo, Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Kalimantan Timur.

Pemilihan lokasi-lokasi tersebut didasari oleh beberapa kriteria. Antara lain adanya prioritas pembangunan di sektor pariwisata, partisipasi aktif daerah dalam rangkaian acara daring LOCALISE SDGs, adanya kebutuhan dalam pemulihan pariwisata, dan penyampaian komitmen tertulis dari kepala daerah dan/atau kepala dinas.

Provinsi Sulawesi Selatan dan Kota Gorontalo telah mendapatkan pelatihan virtual tour dan digital marketing secara daring pada bulan Desember 2020. Pelatihan ini dilaksanakan oleh Atourin selaku konsultan yang ditunjuk oleh United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAC). Pelatihan ini telah diikuti oleh sebanyak 100 peserta yang terdiri dari 50 orang pelaku pariwisata dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Kota Gorontalo.

Materi pelatihan virtual tour yang diberikan adalah terkait dengan bagaimana membuat paket virtual tour menggunakan Google Maps dan Google Tour Creator serta interpretasi saat memandu secara virtual dan melakukan digital marketing bagi pelaku pariwisata yang telah bekerjasama dengan pemerintah daerah. Dari masing-masing lokasi, telah terpilih 10 orang peserta dari dinas pariwisata di pemerintah daerah yang akan dibuatkan program virtual tour atau paket virtual tour tematik tentang Provinsi Sulawesi Selatan dan Kota Gorontalo.

Baca Juga :   Soroti Tambahan Anggaran, Komisi X Minta Kemenparekraf Fokus Pulihkan Pariwisata

Virtual tour ini akan dilaksanakan secara gratis bagi publik sebagai sarana memperkenalkan pariwisata daerah. Kami berkomitmen untuk memberikan pengalaman wisata yang lain daripada yang lain sekaligus memfasilitasi pelaku wisata yang sudah mengikuti asistensi teknis dari program LOCALISE SDGs untuk ke depannya memiliki kapasitas beradaptasi dalam menyajikan wisata virtual yang aman di masa pandemi,” kata CEO Atourin Benarivo dalam siaran pers tertulis.

Sekretaris Jenderal UCLG ASPAC Dr. Bernadia Irawati Tjandradewi mengatakan pada masa pandemi Covid-19 ketika industri pariwisata mendapatkan pukulan yang kuat, pemerintah daerah perlu menyusun strategi dan juga berinovasi agar sektor pariwisata dapat tetap berjalan. Pemerintah daerah bisa melakukan promosi daya tarik wisata secara daring sambil mempersiapkan destinasi pariwisata yang memiliki standar protokol kesehatan yang baik.

Virtual tour dapat menjadi salah satu pendekatan yang baik khususnya di masa adaptasi kebiasaaan baru agar daya tarik lokasi wisata di daerah semakin meningkat dan roda perekonomian daerah dapat kembali berjalan. Dan harapan setelah masa pandemi berakhir, wisatawan akan berbondong-bondong berkunjung ke daerah wisata tersebut yang sebelumnya mereka kenal melalui media daring,” kata Bernadia.

Baca Juga :   Ini Aturan Pemprov DKI Jakarta Soal Karaoke dan Usaha Pariwisata Selama Ramadan

Program LOCALISE SDGs merupakan kolaborasi antara UCLG ASPAC dan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) dan dengan dukungan finansial oleh Uni Eropa. LOCALISE SDGs melihat peluang virtual tour sebagai salah satu upaya pemulihan sektor pariwisata, yang juga berkaitan erat dengan berbagai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/TPB, seperti tujuan 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta tujuan 11 Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan.

Leave a reply

Iconomics