Kemenko Perekonomian Targetkan 10 Ribu Kios WarNU Digital

1
1980

Peresmian pilot project Kios WarNU Digital/Ekon

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Nahdlatul Ulama (NU) berkolaborasi meresmikan Piloting Kios Warga Nahdlatul Ulama (WarNU) Digital dan Penyerahan Simbolis Kartu Santri/Pelajar NU Digital secara daring pada Kamis (04/06/2020), di Jakarta.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir mengatakan dalam empat tahun ke depan, ditargetkan akan dibentuk 10 ribu Kios WarNU Digital dengan bantuan fasilitasi dari Kemenko Perekonomian bersama para stakeholder keuangan inklusif.

“Dalam waktu dekat, dengan pendampingan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Cirebon dan PT JSS (PT Jaring Sistema Semesta), serta pembiayaan dari lembaga keuangan dan platform digital terkait, akan siap beroperasi 100 Kios WarNU Digital,” kata Iskandar dalam siaran pers.

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) akan mendapatkan dukungan penguatan usaha berupa pembiayaan usaha kios, sistem pemesanan digital terintegrasi, pendampingan, ekosistem nontunai (cashless), sistem delivery digital, dan sistem informasi pelacakan (tracking) digital melalui Kios WarNU Digital.

Dalam hal ini, PT JSS akan memberikan pendampingan dalam bentuk strategi manajemen kios, pengelolaan layout kios, penggunaan aplikasi digital, manajemen operasional dan pendampingan usaha secara berkala. Sedangkan, dalam hal penguatan permodalan akan dilakukan melalui skema pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh Lembaga Penyalur KUR dan pembiayaan usaha dari perusahaan teknologi finansial (tekfin) seperti Kerjasama.com.

Baca Juga :   Pesan Menko Airlangga kepada Peritel di Indonesia

Ada pula penerbitan Kartu Santri/Pelajar Digital. Kartu ini memiliki multifungsi sebagai kartu identitas santri/pelajar, kartu tabungan, dan semua transaksi keuangan digital lainnya, seperti membeli barang kebutuhan di Kios WarNU Digital.

“Selama empat tahun ke depan diharapkan dengan kerjasama yang baik antara Kemenko Perekonomian dan stakeholder keuangan inklusif, serta lembaga pendidikan/pesantren dapat diterbitkan sekitar satu juta Kartu Santri/Pelajar Digital,” kata Iskandar.

Jumlah warga Nahdliyin sendiri diperkirakan lebih dari 120 juta orang, menaungi 29.000 pesantren dan lembaga pendidikan, dan membina 256 lembaga pendidikan tinggi.

1 comment

Leave a reply

Iconomics