Platform Digital Forum Bisnis Indonesia dengan Amerika Latin dan Karibia Jadi Solusi Saat Covid-19

1
484

Kementerian Perdagangan, Kementerian Luar Negeri, dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah meluncurkan platform digital Forum Bisnis Indonesia-Amerika Latin dan Karibia (INA-LAC) 2020. Forum bisnis tersebut akan digelar secara hibrid pada 9-11 November 2020.

“Kementerian Perdagangan mengapresiasi peluncuran awal platform digital yang diselenggarakan Kementerian Luar Negeri. Melalui platform digital ini, diharapkan pelaku usaha Indonesia dengan Amerika Latin dan Karibia (Amlatkar) dapat melakukan interaksi bisnis. Kegiatan ini juga diharapkan membantu menggerakkan ekspor kita di tengah tantangan pandemi Covid-19,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan dalam siaran pers.

Kasan mengatakan para perwakilan perdagangan yang ada di wilayah Amerika Latin seperti ITPC Mexico City, ITPC Sao Paolo, dan ITPC Santiago akan selalu siap membantu pelaku usaha Indonesia untuk memasarkan produknya di pasar Amerika Latin dan Kepulauan Karibia.

Dalam siaran pers, Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar menyampaikan peluncuran platform digital Forum Bisnis INA- lAC merupakan hal yang penting karena semua kawasan atau negara di dunia ini penting bagi hubungan ekonomi, perdagangan, dan investasi dengan Indonesia.

Baca Juga :   Usulan Jabodetabek Menjadi Jakarta Raya Harus Dilakukan Sesuai Aturan

Kasan juga menjelaskan untuk meningkatkan akses pasar, Kemendag gencar menginisiasi perjanjian perdagangan internasional. Saat ini, selain Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) Trade in Goods yang berlaku sejak 10 Agustus 2019, sedang dijajaki perjanjian perdagangan dengan Mercosur, Peru, Kolombia dan Ekuador.

Kementerian Perdagangan menyebutkan kawasan Amlatkar memiliki potensi ekspor US$944,5 miliar sementara ekspor Indonesia ke Amlatkar baru sebesar US$3,8 miliar pada tahun 2019. Pada Januari-Agustus 2020, Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan dengan Amlatkar sebesar US$1,6 miliar. Pangsa pasar Indonesia sebesar 0,42% dari total impor Amlatkar dan posisi Indonesia masih di bawah Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Singapura.

Komoditas ekspor utama Indonesia ke Amlatkar pada Januari—Agustus 2020 yaitu kendaraan dan bagiannya senilai US$273,5 juta, lemak dan minyak nabati sebesar US$268,3 juta, karet dan barang dari karet sebesar US$119,7 juta, alas kaki sebesar US$129 juta, serta kertas dan produk dari kertas sebesar US$69,4 juta. Adapun lima negara tujuan ekspor utama Indonesia di kawasan Amlatkar adalah Meksiko, Brasil, Peru, Argentina, dan Haiti.

1 comment

  1. Andi Sanjaya 7 December, 2020 at 10:49 Reply

    Pandemi COVID-19 memang menjadi mimpi buruk bagi para pelaku bisnis. Kondisi ekonomi yang tak menentu, membuat daya beli masyarakat menurun drastis. Meski begitu, tidak semua pebisnis mengalami kerugian selama pandemi. Tak sedikit pula pelaku usaha yang malah mendapatkan rezeki durian runtuh. Salah satunya adalah para pebisnis dan reseller skincare.

Leave a reply

Iconomics