Resep Alibaba Group Tangguh Lewati Berbagai “Medan Tempur”

0
88

Alibaba Group tak lepas untuk meningkatkan kinerja dan menempuh berbagai inovasi. Executive Chairman dan CEO Alibaba Group Daniel Zhang mengumumkan langkah-langkah yang ditempuh agar Alibaba terus tumbuh berkelanjutan.

Adapun perkembangan dan terobosan yang dilakukan perusahaan ini antara lain menargetkan akan melayani setidaknya 1 miliar pengguna aktif per tahun dan mendapatkan Gross Merchandise Volume (GMV) senilai RMB 1 triliun melalui bisnis konsumen di China sebelum akhir tahun fiskal 2024.  Bisnis perusahaan ini meliputi retail marketplace, media digital dan hiburan dan layanan konsumen lokal.

Daniel Zhang mengungkapkan, saat Alibaba Annual Investor Day di Hangzhou, bahwa Alibaba Group akan tetap berkomitmen pada misi yang telah dientuk 20 tahun lala untuk memudahkan aktivitas bisnis dimana pun dan kapan pun. ia menyebutkan grup juga membekali para merchant dengan pengetahuan teknologi data dan cloud intelligence menjadi sangat penting untuk dapat memenuhi misi ini di era digital. Rencana Alibaba selama lima tahun ke depan merupakan bagian dari ambisi global Alibaba di jangka panjang, yaitu untuk melayani 2 miliar pelanggan dan menyokong 10 juta UKM untuk beroperasi secara menguntungkan, serta membantu menyediakan 100 juta lapangan kerja pada tahun 2036.

Ia juga menjelaskan perjalanan ekonomi digital Alibaba terbaru selama setahun terakhir hingga 30 Juni 2019, baik di Tiongkok maupun pada tingkat global. Informasi yang disampaikan Alibaba Group memiliki 730 juta pengguna aktif tahunan dari konsumen Tiongkok pada periode tersebut. Jika digabungkan dengan 130 juta pengguna aktif pada retail global, Alibaba memiliki total 860 juga pengguna aktif per tahunnya. Lebih dari 85% daerah maju di Tiongkok sudah tergabung dalam retail marketplace Tiongkok Alibaba. Namun, tingkat penetrasi pada daerah tertinggal masih berkisar di angka 40%, sehingga terdapat banyak kesempatan untuk menjangkau konsumen yang lebih luas serta meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.

Baca Juga :   Sektor Keuangan Syariah di Pusaran Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia

Untuk lini keuangan, Alipay memiliki sekitar 900 juta pengguna aktif per tahun di Tiongkok di periode yang sama. Jika digabungkan, maka ada total 960 juta pengguna Alibaba Group dan Ant Financial di Tiongkok. Delapan dari sepuluh pengguna Alipay di Tiongkok menggunakan setidaknya tiga kategori layanan yang ditawarkan Ant Financial dan para mitra keuangannya, mulai dari pembayaran, pengelolaan asset kekayaan, keuangan mikro, asuransi dan layanan kredit. Empat puluh persen pengguna Alipay telah menggunakan semua lima kategori itu. Secara global, Ant Financial memiliki lebih dari 1,2 miliar pengguna aktif tahunan termasuk pengguna aktif di para mitra e-wallet lokal Alipay, dalam periode tersebut.

Untuk mendukung perkembangan bisnis perusahaan dan membantu para pelaku usaha, Alibaba menerapkan proses transformasi digital pada seluruh operasional perusahaan. Alibaba memiliki Alibaba Business Operating System. Apa itu? Inilah serangkaian digital tools satu pintu yang menggabungkan ekosistem penjualan Alibaba dengan teknologi cloud intelligence untuk memacu pertumbuhan konsumen, baik brand maupun perusahaan dan  membaca  kebutuhan konsumen lebih lanjut.

Baca Juga :   NielsenIQ: Belanja Rumah Tangga Naik 7% di Kuartal I/2021

“Kami selalu mengembangkan teknologi untuk mendukung penerapannya secara nyata di dunia usaha. Kami tidak melihat teknologi sebagai suatu unit terpisah karena kami percaya akan sinergi antara commerce dan teknologi. Inilah yang menjadi nilai unik yang dimiliki Alibaba Group,” kata Daniel Zhang salami saran pers. “Dengan mendukung brand dan para pedagang dalam transformasi digitalnya, kami menciptakan cara berbisnis yang mudah di mana saja pada era digital ini,” lancet Daniel.

Alibaba Group juga berkolaborasi dengan World Food Programme (WFP), sebuah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa, mengumumkan peluncuran “Hunger Map LIVE”. Peta digital ini merupakan sistem pengawasan kelaparan global yang memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI), machine learning dan data analytics untuk memperkirakan dan melacak dampak dan tingkat keparahan isu kelaparan di lebih dari 90 negara di dunia.

 Dengan memiliki informasi akurat dalam satu platform, baik WFP, komunitas organisasi kemanusiaan, serta para pemimpin negara dapat memonitor dan mengidentifikasi berbagai potensi skenario negatif sejak dini. Dengan begitu, para pihak terkait dapat mengambil langkah atau keputusan yang lebih tepat dan efisien, serta mengkalkulasikan biaya yang diperlukan.

Baca Juga :   KSP Sebut Penutupan TikTok Shop Lewat Kajian yang Temuannya Rugikan Masyarakat UMKM

Selain itu, Alibaba Group meluncurkan AI inference chip pertamanya dengan performa tinggi yang dikembangkan oleh T-Head di bawah Alibaba DAMO Academy, sebuah program global Alibaba dalam upaya mendorong riset teknologi dan sains. AI inference chip bernama Hanguang 800 (Neutral Processing Unit) berfungsi untuk meningkatkan kecepatan proses eksekusi machine learning. Chip ini telah digunakan dalam operasi usaha Alibaba Group, terutama dalam hal pencarian produk pada situs e-commerce, pemberian rekomendasi produk yang lebih personal, periklanan, intelligent customer service, terjemahan otomatis, serta hal-hal lain yang membutuhkan performa AI tinggi guna meningkatkan kualitas pengalaman berbelanja bagi pelanggan.

Grup ini meluncurkan pula 85 produk dan fitur baru Alibaba Cloud pada acara Apsara Conference, Apsara Conference merupakan acara tahunan dimana Alibaba Group, melalui Alibaba Cloud, memaparkan semua update dan terobosan terbaru dalam industri cloud computing. Selama enam bulan terakhir, Alibaba Cloud juga telah menghadirkan 597 produk dan fitur baru, serta lebih dari 300 solusi pada portfolionya dan memperluas rangkaian penawaran cloud-native yang berbasis AI.

Leave a reply

Iconomics