BreadTalk Akuisisi Food Junction, Perusahaan Food Court di Singapura

0
185

Iconomics – Group BreadTalk berbasis Singapura berkeinginan untuk mengakuisisi perusahaan food court Food Junction senilai 80 juta dolar Singapura. Merek yang sebetulnya didirikan oleh CEO BreadTalk, George Quek pada 1993.

Akan tetapi, seperti dilaporkan Business Insider pada Senin (2/9), Queek meninggalkan Food Junction pada 2000 untuk membangun BreadTalk. Group BreadTalk di bawah Quek berkembang dan kini terdiri atas Toast Box, Bread Society, The Icing Room dan Food Republic.

BreadTalk mengumumkan pada hari ini bahwa akan mengakuisisi Food Junction Singapura dan Malaysia dengan persetujuan pemegang saham. Berdasarkan laporan keuangannya, aset bersih Food Junction diperkirakan mencapai 12,3 juta dolar Singapura.

Quek menuturkan, pihaknya telah menegosiasikan nilai akuisisi tersebut dengan Food Junction. Negosiasi itu tentu saja mempertimbangkan nilai strategis perusahaan food court-nya, kinerja keuangan dan potensi pendapatannya. Akuisisi ini disebut akan meningkatkan pendapatan BreadTalk dan mampu mengefisiensikan biaya dengan mengkombinasikan antara gerai Food Junction dan gerai Food Republic.

Food Junction saat ini mengoperasikan 12 food court di Singapura dan 3 di Malaysia. Sementara Food Republic milik BreadTalk mengoperasikan 14 food court di Singapura dan 2 di Malaysia. Dalai presentasi, BreadTalk berupaya membeli keseluruhan saham Food Junction Management (FJM) dan akan dibayar tunai.

Baca Juga :   Sektor Keuangan Berperan Penting untuk Perekonomian dan Krisis Covid-19

Dari jumlah itu, 40% akan dibayar dengan kekuatan sendiri, sedangkan sisanya akan dibayar melalui pinjaman. Jika akuisisi berjalan lancer, FJM akan menjadi anak perusahaan dari Topwin Investment Holding yang dimiliki BreadTalk Group. Quek dan Wakil CEO Katherine Lee sebagai pemilik saham mayoritas disebut akan menyetujui pembelian Food Junction.

Di samping dari BreadTalk, pemilik Food Junction pun telah menyetujui akuisisi ini. Kendati disebut menerima keuntungan lebih banyak pada kuartal (3 bulanan) kedua tahun ini, namun secara keseluruhan keungungan BreadTalk turun sekitar 58% karena biaya ekspansi perusahaan tersebut. [Business Insider/Business Times]

Leave a reply

Iconomics