Ekspor Cangkang Kelapa Sawit ke Jepang Berpotensi Naik, Inilah Alasannya

0
142

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto

Ekspor komoditas cangkang kelapa sawit atau palm kernel shell (PKS) ke pasar Jepang berpotensi naik. Apalagi Jepang sedang gencar meningkatkan penggunaan energi terbarukan, dengan salah satu sumbernya dari sawit.

“Meskipun Pemerintah Jepang memberlakukan kondisi darurat akibat pandemi Covid-19 di seluruh wilayah di Indonesia sejak 7 April 2020, Kemendag terus mendorong berbagai potensi produk ekspor, seperti komoditas palm kernel shell ke Jepang yang tercatat relatif stabil dan bahkan berpotensi meningkat,” kata Menteri Perdagangan Agus Suparmanto yang dikutip dari siaran pers.

Mendag mengatakan salah satu produsen/eksportir Indonesia, yaitu PT International Green Energy telah mengirimkan komoditas PKS sebanyak 10 ribu MT melalui pelabuan Tanjung Buton Riau pada 28 April 2020 lalu. Pengiriman komoditas PKS tersebut tiba di pelabuhan Kochi, Jepang pada 8 Mei 2020.

Plt Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kasan mengatakan pembelian palm kernel shell asal Indonesia ini dilakukan oleh perusahaan Jepang, yaitu Erex Co. Ltd. Kesepakatan pembelian dilakukan pada Januari 2020 lalu di Jepang dan direncanakan akan berlangsung selama 15 tahun dengan jumlah 120 ribu MT per tahun.

Baca Juga :   BPDPKS akan Perkuat Riset Berskala Internasional

“Selain itu, mulai 2020 akan diekspor perdana palm kernel shell oleh PT International Green Energy dengan mitra lainnya yaitu Tokyo Sangyo Co. Ltd dan pengapalan yang direncanakan akan mulai dilakukan pada bulan Juni—Juli 2020. Kerja sama ini juga akan berlangsung hingga tahun 2030,” kata Kasan.

Atase Perdagangan (Atdag) RI di Tokyo Arief Wibisono juga melaporkan adanya peluang. Ia menuturkan Jepang merupakan salah satu negara yang sedang menggalakkan penggunaan sumber energi terbarukan, termasuk energi biomassa. Melihat peluang tersebut, Atdag Tokyo bersama Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) di Osaka, terus aktif mempromosikan dan melakukan kampanye produk turunan kelapa sawit secara virtual di Jepang di tengah kondisi sulit corona ini.

Menurut Arief, produk biomassa ini akan dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di Jepang dengan skema Feedin Tariff. Mengingat kebutuhan akan energi yang besar dan terus meningkat di Jepang, Indonesia akan secara kontinyu mengekspor produk ini ke Jepang.

Pada 2019, ekspor kelapa sawit Indonesia dan produk turunannya ke Jepang mencapai US$142,8 juta dengan tren pertumbuhan sebesar 27,4% per tahun selama 5 tahun terakhir. Pada periode tersebut, ekspor PKS Indonesia ke Jepang juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 13,6% (YoY) dengan nilai US$766,9 ribu.

Leave a reply

Iconomics