Emiten Perhiasan Emas Ini Catatkan Pertumbuhan Pendapatan 17,8% dan Laba Bersih 21,3%

0
1219

Kunjungan Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) melihat proses produksi perhiasan emas di pabrik manufaktur Hartadinata di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (03/03/2020)/Hartadinata

PT Hartadinata Abadi Tbk (Hartadinata), produsen dan penyedia perhiasan emas terintegrasi, mencatatkan total pendapatan pada tahun keuangan 2019 tumbuh 17,8% menjadi Rp3,24 triliun. Pertumbuhan ini tidak hanya didorong oleh kenaikan harga emas selama tahun 2019,tetapi juga disebabkan oleh meningkatnya volumepenjualan kepada pihak wholesaler sebesar 9,3%, serta pertumbuhan penjualan dari toko milik sendiri sebesar 18,4% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Perseroan juga mencatatkan peningkatan laba bersih mencapai Rp150,25 miliar atau meningkat sebesar 21,3% dibandingkan dengan 2018 yang sebesar Rp123,81 miliar.

“Sepanjang tahun 2019, Hartadinata sudah menambah jumlah gerai toko emas ACC hingga 44 gerai secara nasional. Kedepannya kami menargetkan peningkatan toko emas ACC hingga mencapai 100 unit pada  tahun 2021,” kata Chief Executive Officer Hartadinata Abadi Sandra Sunanto yang dikutip dari siaran pers.

Ia juga mengatakan untuk memperkuat posisi di segmen pasar menengah ke atas, Hartadinata juga telah membuka 3 toko Claudia Perfect Jewellery dan 2 toko Celine Jewellery yang fokus pada perhiasan berlian mewah, serta 3 toko ACC Premium yang fokus pada perhiasan emas kadar tinggi.

Baca Juga :   Antam Berfokus Penguatan Basis Pelanggan Logam Mulia di Pasar Domestik

Hartadinata mengungkapkan peningkatan penjualan Perseroan didominasi oleh pasar perhiasan kadar rendah untuk segmen kelas menengah bawah yang berkontribusi 68,6% terhadap total produk yang dipasarkan Perseroan sepanjang tahun 2019. Semakin tingginya harga emas di tahun 2019, membuat Perseroan mempertimbangkan untuk tetap mempertahankan penetrasi produk di pasar kelas ini. Atas pencapaian tersebut, Perseroan telah melakukan penetrasi pasar dan product and market development. Selain itu, Perseroan juga memperkuat Divisi Researchand Design guna meningkatkan kualitas produk.

Perseroan juga terus memperluas jaringan gadai di bawah merek PT Gadai Cahaya Abadi (GCDA) yang sudah berijin OJK. Perseroan berencana akan menambah jumlah gerai GCDA di provinsi Jawa Barat, dari sebelumnya 8 gerai menjadi 15 gerai. Sementara ini, Perseroan juga sedang dalam persiapan untuk pembukaan Gadai dengan merek Gadai Terang Abadi Mulia (GTAM) sebanyak 30 gerai di Jawa Timur, yang mana saat ini sedang menunggu tahap akhir proses izin dari OJK. Selain dari itu, Perseroan juga menargetkan untuk membuka 10 gerai di daerah NTT dan 10 gerai di NTB di tahun 2020 ini.

Baca Juga :   Harga Emas Antam Turun Rp8.000 per Gram

Menurut Sandra, gerai gadai dirancang untuk berdiri berdampingan dengan toko-toko perhiasan emas yang sudah eksis, maupun yang akan dibuka ke depannya, sehingga diharapkan dapat saling menunjang perkembangan bisnis Perseroan. Keberadaan pegadaian diproyeksikan dapat membantu pertumbuhan gerai-gerai penjualan karena skema cicilan akan mempermudah pembelian emas. Selain itu, pelanggan bisa meminjam dana dengan menjaminkan emasnya, baik perhiasan maupun logam mulia.

Leave a reply

Iconomics